Pembangunan kereta ringan LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan akan selesai pada akhir 2021. Sampai saat ini, pembebasan lahan sudah hampir mencapai 99,9 persen.
Presiden Jokowi mengatakan pembangunan infrastruktur saat ini tidaklah mudah, karena kondisinya yang sudah terlalu ramai. “Pembangunan tiga infrastruktur di Kawasan Jakarta-Cikampek menjadi contoh betapa rumitnya kalau kita terlambat membangun infrastruktur. Contoh jalan tol ini, kesempatan memasang gridernya hanya 3-4 jam per hari karena lalu lintas sangat padat. Yang kedua ada LRT dan kereta cepat yang sedang dibangun. Semuanya jangan sampai terlambat pada hal-hal yang penting dan terkait dengan daya saing, kecepatan, dan efisiensi,” ujar Jokowi.
Namun, dia optimistis pembangunan LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan selesai di akhir 2021. Untuk diketahui, investasi pembangunan LRT Jabodebek mencapai Rp29 triliun.
Sementara, Kereta Cepat investasinya mencapai US$6 miliar. “Semuanya akan terintegrasi misalnya kereta cepat stasiun di Halim, LRT juga Halim, sehingga terkoneksi semuanya, bus Trans Jakarta. Saya minta gubernur DKI link-kan di sana, 2021, "ucap Presiden menambahkan.
Sementara itu Direktur Jenderal Perkeretaapian, Zulfikri, mengatakan, penyelesaian LRT Jabodebek sesuai dengan perencanaan akan selesai akhir Desember 2021. Sebelumnya, LRT Jabodebek memiliki kendala pembebasan lahan untuk depo di Bekasi Timur dan di kawasan Dukuh Atas.
“Untuk lahan, saat ini sudah proses penyelesaian 75 persen lahan dibebaskan. Bahkan gedung kontrol (OCC Room) sudah mulai dibangun. Gedung ini sangat penting karena nanti akan bertugas mengontrol perjalanan LRT yang otomatis penuh,” ujar Zulfikri. Pembangunan gedung ini diharapkan bisa segera selesai sehingga uji coba semua teknologi yang digunakan di LRT bisa dilakukan dengan leluasa.
Pembangunan LRT Jabodebek tahap I ini mempunyai tiga lintasan, yakni Cawang-Cibubur sepanjang 14,89 km dengan 4 stasiun, Cawang-Dukuh Atas sepanjang 11,05 km dengan 8 stasiun, dan Cawang-Bekasi Timur sepanjang 18,49 km dengan 5 stasiun dan 1 stasiun integrasi. Total Panjang lintasan LRT Jabodebek Tahap 1 adalah 44,43 km. Saat ini progress pembangunannya sudah mencapai 67,73%.
Untuk LRT Jabodebek Tahap 2 juga akan mempunyai tiga lintasan, yakni Dukuh Atas-Senayan sepanjang 7,8 km dengan 3 stasiun, Cibubur-Bogor sepanjang 25,8 km dengan 4 stasiun, dan Palmerah-Grogol sepanjang 5,7 km dengan 3 stasiun. Total Panjang LRT Jabodebek Tahap 2 adalah 38,5 km. Namun saat ini belum ada pembangunan dilakukan berkaitan LRT Jabodebek tahap 2.
Untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung, target progres pembangunan konstruksinya di akhir 2019 adalah 40 persen. Saat ini progress sudah mencapai 38,2 persen, dan hingga akhir Desember target bisa tercapai 40 persen.
Jalur kereta cepat ini akan mempunyai Panjang 142,3 km, dengan empat stasiun. Pembangunan jalur kereta cepat cukup sulit karena harus membangun 13 terowongan, dengan total panjang 16,82 km. Selain itu lebih dari separuh atau 82,7 panjang jalur akan melayang (elevated). Untuk penunjang kereta cepat ini, maka PT Kereta Cepat Indonesia China, selaku pemilik proyek, akan membangun tiga kawasan Transit Oriented Development yakni Karawang TOD, Walini TOD, dan Tegalluar TOD.
Editor : Eva Martha Rahayu
www.swa.co.id