Ahad 08 Dec 2019 23:39 WIB

Mentan Syahrul Lepas Ekspor Ayam Olahan Senilai Rp 506 M

Ekspor ke Timor Leste itu berisi ayam olahan berupa daging dan produk turunannya

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kedua kanan) melihat produk pakan ternak saat melepas kaskas dan olahan ayam ke Republik Demokratik Timur Leste di kantor PT Japfa Comfeed Indonesia, TBK (JPFA), Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Ahad (8/12/2019).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kedua kanan) melihat produk pakan ternak saat melepas kaskas dan olahan ayam ke Republik Demokratik Timur Leste di kantor PT Japfa Comfeed Indonesia, TBK (JPFA), Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Ahad (8/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas pengiriman produk peternakan berupa ayam olahan dan pakan ternak senilai Rp 506,2 miliar ke Timor Leste. Pelepasan ekspor ini dilakukan Mentan Syahrul bersama Komisaris Utama PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Ito Sumardi dan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, serta Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Singgih Januratmok.

"Ekspor ini membuktikan kemampuan perunggasan kita yang dilakukan PT Japfa telah berkontribusi langsung kepada kepentingan nasional dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan daging unggas, telur dan berbagai produk turunannya, baik nugget, bakso, dan lainnya," kata Syahrul melalui keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (12/8).

Mentan menegaskan pihaknya berkomitmen mendongkrak volume ekspor sebanyak tiga kali lipat dalam lima tahun ke depan. Untuk itu, ia mendorong perusahaan-perusahaan besar agar tidak hanya berupaya mewujudkan ketahanan pangan nasional, tetapi juga menciptakan produk-produk ekspor yang mampu berkompetisi atau bersaing dengan negara-negara lain dalam memperebutkan pasar dunia.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita menyebutkan volume ekspor peternakan pada 2018 sebesar 640,17 juta dolar AS atau setara Rp 9,05 triliun.

Jumlah ini meningkat 2,42 persen dibanding tahun 2017 yang sebesar 625,14 juta dolar AS atau setara Rp 8,83 triliun.

Dilansir dari data Statistik Peternakan tahun 2018, populasi ayam ras pedaging (broiler) mencapai 3,14 miliar ekor; ayam ras petelur (layer) mencapai 261,93 juta ekor dan ayam bukan ras (buras) mencapai 300,98 juta ekor.

"Karena itu, kegiatan ekspor seperti ini harus terus didorong sehingga lonjakan ekspor harus tiga kali lipat dari kondisi ekspor saat ini," kata Ketut.

Ketut mengatakan Kementan terus mendorong pelaku usaha perunggasan untuk melakukan industrialisasi perunggasan nasional. Tujuannya adalah agar mampu melakukan ekspor dan bersaing di perdagangan global.

"Momen pelepasan ekspor komoditas peternakan ini dapat memotivasi pelaku usaha lain dalam berupaya melakukan percepatan ekspor komoditas peternakan lainnya melalui peningkatan kualitas produksi dan promosi ke negara lain," kata Ketut.

Komisaris Utama PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Ito Sumardi menjelaskan nilai nominal ekspor kali ini merupakan bagian dari ekspor selama tahun 2019 sebesar Rp 506,2 miliar.

Japfa senantiasa berkomitmen mendukung upaya pemerintah memenuhi kebutuhan protein hewani di dalam negeri maupun meningkatkan ekspor. Selain itu, juga memberdayakan peran serta masyarakat baik dalam bentuk kemitraan maupun bekerja sama dalam bentuk usaha mandiri.

Terkait keinginan pemerintah untuk meningkatkan ekspor tiga kali lipat, Ito menegaskan pihaknya siap berkontribusi secara optimal terutama meningkatkan daya saing dengan negara-negara lain.

Namun demikian unsur utama dalam keberhasilan ekspor yakni harga yang kompetitif, kebutuhan dasar luar negeri yang memadai, kualitas dan ketersediaan produk.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement