Senin 09 Dec 2019 02:47 WIB

Mentan Targetkan Peningkatan Ekspor Hingga Tiga Kali Lipat

Selama 2019, ekspor komoditas pertanian Indonesia nilainya sekitar Rp 9 triliun.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolanda
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo melepas impor karkas dan produk olahan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. dengan total 36,8 ton senilai Rp 1,3 Milyar, dengan tujuan Timor Leste. Pelepasan digelar di kantor PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Sidoarjo, Ahad (8/12).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo melepas impor karkas dan produk olahan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. dengan total 36,8 ton senilai Rp 1,3 Milyar, dengan tujuan Timor Leste. Pelepasan digelar di kantor PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Sidoarjo, Ahad (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, selama 2019, ekspor komoditas pertanian Indonesia nilainya sekitar Rp 9 triliun. Dia pun menargetkan, nilai tersebut bisa meningkat hingga tiga kali lipat, selama dirinya menjabat menteri dalam lima tahun ke depan.

"Saat ini pertanian ekspornya kira-kira sudah Rp 9 triliun. Tapi kami sepakat di Kementerian Pertanian itu dalam 5 tahun ini menargetkan bisa meningkat 3 kali lipat . Ekspor kita kalau saat ini 9 trilun dikali 3 berarti harus Rp 27 triliun," ujar Syahrul saat melepas ekspor Karkas ke Timor Leste, di kantor PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Sidoarjo, Ahad (8/12).

Baca Juga

Syahrul pun mengajak dunia usaha dan masyarakat untuk bisa bekerja sama mewujudkan target tersebut. Menurutnya, untuk bisa mewujudkan target tersebut, tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah. Menurutnya, semua pihak, termasuk masyarakat harus bisa turun tangan agar target tersebut terwujud.

"Ini membutuhkan pikiran sama-sama. Kalau begitu pertanian bukan program pemerintah saja, pertanian adalah gerakan rakyat untuk mau berbicara atas kepentingan dunia," ujar Syahrul.

Syahrul mengatakan, pertanian, peternakan, daan perikanan, menjadi kekuatan Indonesia yang harus secara serius, bisa memperkuat kehidupan bangsa  hari ini, dan besok. Saat ini, kata dia, untuk keperluan dalam negeri Indonesia sudah bisa melakukannya. Selain itu, kata dia, pertanian Indonesia juga harus bisa berbicara di tingkat dunia.

"Sekali lagi kepentingan nasional kita udah bisa penuhi, tapi bicara untuk kepentingan dunia ini membutuhkan kebersamaan kita mendorongnya," kata Syahrul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement