Senin 25 Nov 2019 16:34 WIB

Pemerintah Minta AS Tambah Volume Ekspor Baja Indonesia

Baja menjadi komoditas ekspor Indonesia ke AS yang menjanjikan.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Pabrik Peleburan Baja
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pabrik Peleburan Baja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang dipimpin oleh Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan baru saja melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS) pada 16 sampai 20 November lalu. Peningkatan akses pasar produk Indonesia ke AS menjadi agenda utama kunjungan itu.

"Pada intinya kami tegaskan, Indonesia ingin seimbangkan neraca perdagangan melalui ekspor migas dan nonmigas. Lalu dorong industri manufaktur dan supply chain," kata Jerry kepada Republika, Senin, (25/11).

Baca Juga

Ia menambahkan, Indonesia pun meminta AS agar meningkatkan volume ekspor baja Indonesia, setidaknya hingga 300 ribu ton. pasalnya, AS juga membutuhkan baja tersebut sebagai material mereka.

"Baja kita dipuji bagus, jadi ini win-win solution. Kalau tidak dapat tambahan kuota, minimal ada pengecualian pengenaan tarif 25 persen untuk produk baja," kata Jerry.

Ia menjelaskan, produk andalan Indonesia tersebut berpotensi memberikan kontribusi peningkatan ekspor ke AS. Baja menjadi komoditas ekspor Indonesia ke AS yang menjanjikan mengingat komoditas baja sangat diperlukan AS demi mendukung industri.

Selain baja, furnitur dan tekstil masuk pula dalam kategori produk utama Indonesia yang akan ditingkatkan ekspornya ke AS. Indonesia juga menyampaikan keinginan untuk mengisi kekosongan importasi AS atas kedua produk tersebut yang selama ini berasal dari China.

Selama ini, produk pakaian jadi masih menjadi komoditas yang mendominasi ekspor Indonesia ke AS yang pada Januari sampai Agustus 2019 tercatat lebih dari 3 miliar dolar AS. Sedangkan furnitur, ekspornya tercatat meningkat signifikan selama Januari hingga September 2019 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 24,4 persen dari 560,2 juta dolar AS menjadi 696,7 juta dolar AS.

Jerry menyatakan, peningkatan akses pasar dengan pengecualian kenaikan tarif ini penting. Dengan begitu berkontribusi bagi pencapaian target total perdagangan antara Indonesia dan AS sebesar 60 miliar dolar AS dalam lima tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement