REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan terkoreksi di tengah naiknya bursa saham regional Asia. IHSG Senin (25/11) pagi dibuka melemah 5,49 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.094,75. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 1,74 poin atau 0,18 persen menjadi 975,72.
"Pekan ini pasar masih menanti kejelasan negosiasi perang dagang," kata Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee di Jakarta, Senin.
Akhir pekan pasar global bergerak positif menyusul berita Wakil PM China Liu He mengundang Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin ke Beijing untuk bernegosiasi lebih lanjut. Wakil PM China Liu He mengatakan sangat optimistis bisa mencapai kesepakatan fase pertama dengan AS.
South China Morning Post menyebutkan AS dapat menunda tarif impor China, bahkan jika kesepakatan belum tercapai pada 15 Desember. Hal ini berbeda dengan pernyataan Presiden Donald Trump yang mengancam akan menaikkan tarif impor barang China, jika Beijing tidak menyetujui kesepakatan perdagangan.
Hans Kwee memperkirakan kesepakatan perdagangan AS-China fase pertama kemungkinan tidak akan terjadi tahun ini dan tertunda ke tahun depan. "Hal ini berpeluang menekan laju indeks pasar saham global dan regional dan menaikan ketidakpastian," ujar Hans Kwee.
Ia memprediksi IHSG di awal pekan dapat menguat menyusul optimisme harapan perundingan perang dagang AS China. Akan tetapi, di akhir pekan diperkirakaan IHSG kembali akan terkoreksi.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 205,2 poin atau 0,89 persen ke 23.318,1, Indeks Hang Seng menguat 397,6 poin atau 1,5 persen ke 26.992,7, dan Indeks Straits Times menguat 9,91 poin atau 0,31 persen ke posisi 3.235,56.