Ahad 24 Nov 2019 18:23 WIB

Toli-Toli Kembangkan Bawang Merah untuk Penyangga Pangan

Toli-Toli akan menjadi penyangga pangan calon ibu kota baru di Kalimantan Timur.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Mentan SYL menggelar makan siang bersama bersama awak media massa di kantin Kementan, Rabu (20/11). Tampak mendampingi Mentan yakni Kadistan Kabupaten Toli-Toli, Rustan Rewa.
Foto: dok Humas Kementan
Mentan SYL menggelar makan siang bersama bersama awak media massa di kantin Kementan, Rabu (20/11). Tampak mendampingi Mentan yakni Kadistan Kabupaten Toli-Toli, Rustan Rewa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah mulai melakukan pengembangan komoditas bawang merah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Tahun 2019 menjadi tahun pertama Toli-Toli membuka area pertanaman bawang merah seluas 50 hektare.

Diharapkan ke depan, hasil produksi Toli-Toli sekaligus menjadi penyangga calon ibu kota baru di wilayah Kalimantan Timur.

Baca Juga

Kepala Dinas Pertanian Toli-Toli, Rustan Rewa, mengatakan,  pada bulan ini terdapat area panen di hamparan seluas 0,25 hektare dengan volume produksi sebanyak 2 ton. Panen tersebut merupakan kali kedua setelah pada Oktober lalu area seluas 3 hektare melakukan panen pertama.

Pihaknya berharap, seluruh area pertanaman seluas 50 hektare terus melakukan panen hingga akhir tahun nanti. "Tahun ini adalah tahun pertama kita mulai kembangkan bawang merah. Di Toli-Toli, ada tiga kecamatan yang menjadi sentra. Kita mencoba tanamn dari bibit langsung, bukan umbi," kata Rustan kepada Republika.co.id, Ahad (24/11).

Ia menjelaskan, bawang merah yang dipanen sebanyak 2 ton itu senilai dengan Rp 62,5 juta. Panen tersebut dikelola langsung oleh Kelompok Petani Tanggayopan.

photo
Kadistan Kabupaten Toli-Toli, Rustan Rewa bertatap muka dengan petani bawang merah saat panen di Desa Lalos Kecamatan Galang Kabupaten Toli-Toli. baru-baru ini.

Rustan mengatakan, pihaknya menargetkan area pertanaman bawang merah bisa mencapai 200 hektare dalam beberapa tahun ke depan untuk bisa memenuhi kebutuhan bawang merah Toli-Toli secara mandiri. "Juga ke daerah lain, termasuk di calon ibu kota baru. Kita harus bisa menjadi penyangga karena itu sejak saat ini Toli-Toli memulai persiapan untuk bawang merah," kata dia.

Menurut dia, kebijakan tersebut juga mendapatkan dukungan dari masyarakat. Sebab, bawang merah dinilai menjadi komoditas hortikultura yang cukup menguntungkan petani dibanding komoditas lainnya. Saat ini rata-rata harga bawang merah di tingkat petani saat ini dihargai minimal Rp 25 ribu per kilogram.

Ke depan, kata dia, 10 kecamatan yang berada di wilayah Toli-Toli akan dikembangkan menjadi sentra bawang merah.

Selain bawang, Rustan mengatakan, wilayahnya kini juga telah menjadi penghasil cabai keriting merah. Total area pertanaman saat ini mencapai 50 hektare dengan produktivitas 10 ton per hektare.

Karena itu, lahan-lahan yang masih tersedian di Toli-Toli, menurut Rustan, akan diupayakan untuk bisa menjadi area sentra komoditas hortikultura yang menguntungkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement