Warta Ekonomi.co.id, -- Diam-diam Huawei akan mengumpulkan sejumlah peretas terbaik dunia di Muenchen Jerman pada bulan ini, bersamaan dengan upaya perusahaan untuk menjalin hubungan dengan pemerintah global.
Menurut narasumber yang menolak disebutkan identitasnya, Huawei akan menjelaskan program terbaru yang memungkinkan para peretas mendapatkan imbalan jika berhasil mengidentifikasi kerentanan keamanannya.
"Program itu akan difokuskan pada perangkat seluler lama dan baru Huawei, termasuk sistem operasi terbaru perusahaan yang juga pedaing Android, Harmony OS," kata narasumber kepada TechCrunch, dikutip Rabu (6/11/2019).
Baca Juga: Curiga dan Ragu, Jerman Mau Uji Coba Keamanan Teknologi 5G Musuh Amerika Ini!
Langkah itu mirip dengan pertemuan rahasia yang dilaksanakan oleh Apple pada Agustus lalu, di mana perusahaab nebgumpuljan para peneliti keamanan khusus untuk meretas dan menemukan celah keamanan iPhone teranyar.
Sang informan menambahkan, "pertemuan Huawei kemungkiban merupakan cara untuk membuktikan kepada pemerintah kalau mereka bersedia bermitra dengan peretas dan peneliti keamanan untuk meningkatkan keamanan produknya."
Secara tersirat, langkah itu dilakukan sebagai upaya meraih kepercayaan regulator global. Sekadar informasi, Huawei dituding bekerja sama dengan Pemerintah China untuk memata-matai aktivitas para penduduk Amerika Serikat (AS). Perusahaan sudah berulang kali membantahnya, namun AS tak peduli dan terus menekan mereka.
Huawei yang juga membuat peralatan jaringan untuk jaringan telekomunikasi, mendapat kecaman dark otoritas AS awal tahun ini karena gagal mengatasi permasalahan serius dan sistematis dalam perangkat lunaknya saat ia mencoba membuktikan teknologinya tidak menimbulkan ancaman keamanan nasional.
Chase Skinner, juru bicara Huawei, tidak menanggapi permintaan komentar.