Rabu 30 Oct 2019 11:18 WIB

Mobile Banking Mandiri Syariah Tingkatkan Pendapatan Bank

Mandiri Syariah tak henti mengembangkan dan meningkatkan fitur layanan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
Untuk berperan serta memperingati hari Batik Nasional pegawai Bank Mandiri Syariah (BSM) melayani nasabah yang datang ke kantor cabang Thamrin Jakarta, Rabu (2/10) dengan menggunakan pakaian batik. Per Juni 2019 jumlah rekening Tabungan Mandiri Syariah mencapai 8,38 juta, tumbuh 14,45% (yoy) dan total dana pihak ketiga Rp87,35 triliun.
Foto: darmawan / republika
Untuk berperan serta memperingati hari Batik Nasional pegawai Bank Mandiri Syariah (BSM) melayani nasabah yang datang ke kantor cabang Thamrin Jakarta, Rabu (2/10) dengan menggunakan pakaian batik. Per Juni 2019 jumlah rekening Tabungan Mandiri Syariah mencapai 8,38 juta, tumbuh 14,45% (yoy) dan total dana pihak ketiga Rp87,35 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aplikasi mobile banking Mandiri Syariah terus melengkapi fiturnya untuk memudahkan transaksi nasabah. Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari menyampaikan peningkatan pendapatan bank salah satu upayanya adalah dengan melakukan transformasi digital. 

Baca Juga

Baik dalam fungsi penghimpunan dana melalui pembukaan online rekening mabrur dan rekening kedua tabungan mudharabah atau wadiah, juga pembiayaan melalui aplikasi online gadai dan cicil emas, dan terutama layanan transaksi. 

Direktur IT dan Operation Mandiri Syariah, Achmad Syafii mengatakan Mandiri Syariah tak henti mengembangkan dan meningkatkan fitur layanan electronic channel baik ATM, Net Banking dan khususnya Mandiri Syariah Mobile. Tujuannya agar nasabah semakin mudah menggunakan layanan dan transaksi.

Saat ini terdapat lebih dari 72 fitur di Mandiri Syariah Mobile yang dapat memudahkan nasabah dalam bertransaksi. Mulai dari fitur berbagi dan beribadah seperti tarik tunai tanpa kartu ATM, registrasi Mandiri Syariah Mobile di ATM, berbagai top up, paket data telepon, transaksi dengan berbagai market place, informasi portofolio rekening dana- ZISWAF-pembiayaan hingga fitur khas bank syariah seperti waktu shalat, lokasi masjid terdekat, arah kiblat, juz amma, asmaul husna dan lainnya.

Achmad Syafii memaparkan pengembangan fitur digital ini berdampak pada peningkatan pendapatan Fee Based Income (FBI) yang naik 21,45 persen, semula Rp 792 miliar per triwulan III 2018 menjadi Rp 962 miliar triwulan III 2019. FBI dari mobile banking tumbuh signifikan yaitu 100,34 persen dari Rp 13,73 miliar per September 2018 menjadi Rp 27,50 miliar per September 2019.

Sampai dengan September 2019, pengguna Mandiri Syariah Mobile mencapai 973 ribu akun dengan jumlah transaksi sebanyak 2,29 juta transaksi. Pertumbuhan transaksi tertinggi berasal dari transaksi infak dan sedekah yang mencapai 289,3 persen dari 50,721 transaksi per September 2018 menjadi 197,452 transaksi per September 2019. 

"Angka ini menggambarkan bahwa adanya fitur berbagi pada Mandiri Syariah Mobile dapat mengakomodir semangat nasabah dalam berbagi untuk sesama. Insya Allah berkah bagi semua," kata Syafii.

Mandiri Syariah mencetak laba bersih sebesar Rp 872 miliar atau naik 100,38 persen pada kuartal III 2019, dibanding periode yang sama tahun lalu. Dana Pihak Ketiga (DPK) khususnya Tabungan mampu tumbuh secara konsisten sebesar 13,95 persen dari Rp 32,99 triliun per September 2018 menjadi sebesar Rp 37,59 triliun  per September 2019. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement