Kamis 24 Oct 2019 17:03 WIB

Kuartal III 2019, Bank Danamon Salurkan Kredit Rp 143,6 T

Bank Danamon selektif dalam menyalurkan kredit khususnya ke sektor UKM.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
PT Bank Danamon memaparkan Kinerja Keuangan pada Semester I 2019 di Menara Danamon, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (24/7).
Foto: Republika/Lida Puspaningtyas
PT Bank Danamon memaparkan Kinerja Keuangan pada Semester I 2019 di Menara Danamon, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Danamon Indonesia Tbk mencatatkan pertumbuhan portofolio kredit dan trade finance sebesar Rp 143,6 triliun pada kuartal tiga 2019. Angka ini tumbuh tujuh persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Direktur Kredit Bank Danamon Dadi Budiana mengatakan perusahaan cenderung selektif menyalurkan kredit khususnya segmen UKM. Tercatat segmen UKM tumbuh sebesar sembilan persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp 33,4 triliun.

Baca Juga

“Segmen UKM mengalami tekanan besar akibat daya beli masyarakat yang melemah. Hal ini yang buat kami lebih selektif menyalurkan kredit ke debitur baru maupun debitur lama yang minta tambahan kredit,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (24/10).

Sedangkan segmen kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 22 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 8,96 triliun. Pada segmen korporasi, komersial, dan institusi keuangan tumbuh 11 persen (yoy) sebesar Rp 42,2 triliun.

Adapun pembiayaan kendaraan bermotor, Adira Finance tumbuh delapan persen (yoy) menjadi Rp 53,9 pada kuartal tiga 2019. Di luar perbankan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh sembilan persen menjadi Rp 142,8 triliun (yoy).

Rasio kecukupan modal Bank Danamon atau capital adequacy ratio (CAR) pasca penggabungan dengan Bank BNP masing-masing berada pada posisi 22,5 persen dan 23 persen. Giro dan tabungan atau CASA naik 10 persen menjadi Rp 54,2 triliun, sementara deposito naik 17 persen menjadi Rp 59,4 triliun.

Ke depan Bank Danamon terus meningkatkan penerapan prosedur pengelolaan risiko dan manajemen kualitas aset yang pruden, melalui proses underwriting, monitoring, collection dan recovery kredit yang disiplin. Adapun Rasio kredit bermasalah atau NPL tercatat posisi 3,2 persen. Rasio biaya kredit (Cost of Credit Ratio) berada pada posisi 2,7 persen.

Sementara Direktur Keuangan Bank Danamon Muljono Tjandra menambahkan perusahaan masih optimistis hingga akhir tahun target pertumbuhan kredit sesuai target dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada kisaran 9-10 persen.

“Saat ini memang masih di bawah target. Namun kami masih punya sejumlah pipeline yang sehat dan kami masih optimistis bisa memenuhi target tersebut,” ucapnya.

“Bank Danamon akan terus melakukan diversifikasi sumber pendapatan, memperkuat layanan nasabah dan melaksanakan penerapan solusi berbasis teknologi dan digital yang komprehensif,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement