Selasa 22 Oct 2019 05:30 WIB

Pembangunan Pangan Nasional Jangan Hanya Fokus ke Produksi

Mulai tahun depan pemerintah harus menyiapkan kebijakan pangan jangka panjang.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Pedagang pasar, ilustrasi
Foto: Musiron/Republika
Pedagang pasar, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Ekonomi Pertanian, Bayu Krisnamurthi, menyebut tantangan sektor pertanian dalam lima tahun ke depan akan semakin berat. Berbagai faktor dari ketidakpastian iklim hingga berkurangnya petani memaksa arah kebijakan pangan ke depan perlu terobosan.

Bayu mengatakan, kebutuhan akan pangan dipastikan akan terus meningkat. Namun, ketersediaan sumber daya alam makin hari makin terbatas. Generasi muda juga semakin tidak tertarik pada sektor pertanian.

Baca Juga

"Itu semua membuat pembangunan pangan dan pertanian tidak lagi sekadar meningkatkan produksi," kata Bayu kepada Republika.co.id, Senin (21/10).

Data, kata Bayu, akan menjadi salah satu pekerjaan terbesar pemerintah. Namun, semestinya ketersediaan teknologi dengan internet of everything seharusnya bisa didayagunakan untuk menjembatan kebutuhan data.

Soal itu, koordinasi antar kementerian memang perlu perbaikan besar-besaran. Koordinasi berjenjang tak boleh dilanggar agar komunikasi antar pemerintah berjalan efektif. Dimulai dari level kabinet, level terbatas antar menteri-menteri terkait, hingga ke level operasional teknis.

"Ikutsertakan pelaku usaha, pakar, petani, dan pemerintah daerah," kata Bayu.

Pada tahun 2020 mendatang, pemerintah harus menyiapkan kebijakan jangka panjang yang harus ditentukan sejak dini. "Jadi, sebaiknya berpikir menyeluruh, jangka menengah dan panjang tentang kebijakan pangan yang terpadu," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement