Kamis 17 Oct 2019 23:24 WIB

Tokopedia Fasilitasi 6,4 Juta UKM Kelola Usaha

Tokopedia menjadi tempat pertemuan jual beli antara 6,4 juta pedagang

Rep: Nisrina Salma(swa.co.id)/ Red: Nisrina Salma(swa.co.id)
William Tanuwijaya
William Tanuwijaya

Gelombang e-commerce pada 10 tahun terakhir hadir mendisrupsi bisnis ritel di Indonesia. Perubahan peta bisnis melahirkan kesempatan-kesempatan baru oleh perusahaan rintisan sebagai motor pergerakan revolusi 4.0.

Tokopedia adalah salah satu platform e-commerce yang berhasil eksis hingga 10 tahun. Sampai dengan sekarang, perusahaan berlogo hijau ini telah menjadi tempat pertemuan jual beli antara 6,4 juta pedagang dengan 90 juta pelanggan aktif.

"Berdasarkan riset Universitas Indonesia 2019, para pedagang di Tokopedia tersebar di 96 persen kabupaten di Indonesia, di mana 86,5 persen di antaranya adalah pengusaha baru yang berjuang membangun brand. Setiap hari, mereka memasarkan 200 juta jenis barang," kata William Tanuwijaya, CEO dan Co-founder Tokopedia.

Angka yang besar tersebut membuka kesempatan kerja yang lebih luas, yakni menambah 2,99 juta lapangan kerja baru pada tahun 2018. Mereka adalah orang-orang yang memulai bisnis dan karyawan dari bisnis tersebut.

Tokopedia juga membuka akses pertemuan pedagang dan pembeli dengan lokasi yang berjauhan. Pasalnya, hampir 90 persen transaksi di wilayah timur Indonesia berasal dari Indonesia bagian barat dan tengah. Secara nasional, Tokopedia membantu meningkatkan penjualan sebesar 22 persen akibat penjualan naik dan ongkos logistik menurun.

Hal tersebut tentu berdampak pada peningkatan perekomomian daerah, Menurut riset UI, Tokopedia memberikan kontribusi sebesar Rp 2,79 triliun untuk Sumatera Utara, Rp 16,42 triliun untuk DKI Jakarta, Rp 11,36 triliun untuk Jwa Barat, Rp 933 miliar untuk Kalimantan Timur, dan Rp 160 miliar untuk Sulawesi Utara. Total pendapatan rumah tangga juga meningkat Rp 19,02 triliun atau rata-rata Rp 441 ribu untuk setiap pekerja.

Ke depan, William ingin membawa Tokopedia fokus membantu setiap wirausaha dan bisnis, tak terkecuali petani, nelayan, pemilik warung, fotografer, pembuat kue, guru les musik, dan jutaan profesi lain. "Kami akan terus mengembangkan ekosistem kami untuk memberikan para mitra kami fitur, data, dan teknologi terbaik," kata William.

 

www.swa.co.id

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement