Rabu 09 Oct 2019 22:49 WIB

Kemenko Maritim Dorong Konversi BBM ke Gas untuk Pertanian

Jika dibandingan BBM jauh lebih efisien menggunakan konverter kit dengan gas.

Seorang petani memeriksa mesin diesel untuk menyedot air sungai Cisanggarung ke lahan pertanian di wilayah posko mitigasi kekeringan Desa Losari Lor, Brebes, Jawa Tengah.
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Seorang petani memeriksa mesin diesel untuk menyedot air sungai Cisanggarung ke lahan pertanian di wilayah posko mitigasi kekeringan Desa Losari Lor, Brebes, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Asisten Deputi Daya Mineral dan Non Konvensional, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Amalyos, mengatakan pihaknya akan mendorong pemerintah untuk segera melakukan standarisasi konversi BBM ke gas untuk petani. Tahun 2016 akhir pemerintah telah mengeluarkan standar dari SNI untuk konverter kit BBM ke gas khususnya tabung elpiji untuk nelayan kecil, itu merupakan suatu program strategis pemerintah yang memang dikembangkan.

"Saat ini Perpres untuk konversi BBM ke gas untuk nelayan sudah ada, ke depan kita berharap melalui Perpres 126 tahun 2015, bisa mendorong inovator ikut dalam proses pengadaan paket konversi BBM ke gas untuk petani dalam hal ini berkoordinasi dengan kementerian ESDM," kata Amalyos saat berkunjung ke Kubu Raya, Rabu (9/10).

Baca Juga

Amalyos menyatakan, saat ini banyak daerah pertanian yang mungkin mengalami kesulitan air. Sehingga ke depan alat konverter kit Amin Ben-Gas juga bisa dimanfaatkan untuk Pompa air," tuturnya.

Menurutnya perhatian pemerintah cukup besar terhadap para nelayan kecil dan diharapkan program konversi terus diperluas penerima manfaatnya. Sebab dari segi manfaat dan efektifitas sangat besar.

"Kalau dibandingkan dengan bahan bakar minyak dengan gas, jauh lebih efisien menggunakan konverter kit dengan gas," ujarnya.

Sekarang ini pemerintah juga sudah cukup luas melaksanakan program konversi. Beberapa Kabupaten/Kota juga sudah masuk program tersebut, sehingga nanti bisa tercapai untuk efisiensi anggaran.

"Karena sebagaimana telah diketahui bahwa ongkos untuk mendapatkan BBM saat ini masih menjadi beban negara yang cukup besar," katanya.

Dalam kunjungannya di Kubu Raya, Amalyos juga didampingi Staf Ahli Menteri Bidang Antropologi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Tukul Rameyo yang berkesempatan untuk mengunjungi Kawasan Wisata Manggrove Teluk Berdiri Desa Sungai Kupah Kabupaten Kubu Raya.

Rombongan tersebut juga melihat langsung para pengrajin perahu ketinting berbahan fiber dan menggunakan mesin dengan bahan bakar minyak yang dikonversi dengan gas hasil penemuan Amin Ben Gas di Desa Sungai Kupah.

Amalyos menuturkan penemuan alat konverter kit dari Amin Ben Gas Merupakan penemuan yang spektakuler. Sejak tahun 2017 lalu Konverter Kit mulai dikenal di kancah nasional karena telah diprogramkan oleh pemerintah melalui Kementerian ESDM.

"Sejak saat itu alat inovasinya dari Bang Amin mulai tersebar dimana-mana di sejumlah wilayah di Nusantara untuk para nelayan ," katanya.

Ia menjelaskan saat ini pemerintah juga sudah memikirkan untuk memperluas untuk memproyeksikan bahwa penerima manfaat atau pengguna alat konverter kit tidak hanya digunakan untuk nelayan, akan tetapi juga digunakan kepada para petani.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement