Selasa 01 Oct 2019 14:50 WIB

PLN Segera Tambah Pasokan Listrik ke Pulau Bali

Proyek Jawa Bali Connection di Selat Bali sudah mendekati rampung 72 persen.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolanda
EVP Corporate Communication & CSR PLN Dwi Suryo Abdullah (kanan) meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas (PLTDG) Pesanggaran, Denpasar, Bali, Rabu (26/6/2019). PLN UID Bali hingga Mei 2019 meraih pendapatan Rp 3,02 triliun.
Foto: Rakhmat Hadi Sucipto/Republika
EVP Corporate Communication & CSR PLN Dwi Suryo Abdullah (kanan) meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dan Gas (PLTDG) Pesanggaran, Denpasar, Bali, Rabu (26/6/2019). PLN UID Bali hingga Mei 2019 meraih pendapatan Rp 3,02 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Senior Manager Pertanahan dan Komunikasi PT PLN UIP JBTB II, Ratih Kusuma Dewi mengungkapkan, pasokan listrik tambahan dari Jawa Timur ke Pulau Bali ditarget pada 2022. Listrik berkapasitas 500 kV tersebut disalurkan lewat menara atau tower Saluran udara tegangan ekstra tinggi (sutet) yang membentang di Selat Bali. Tepatnya dari Banyuwangi ke Pulau Bali.

"Saat ini proyek Jawa Bali Connection (JBC) 500 kV di Selat Bali sudah mendekati rampung atau sekitar 72 persen. Khususnya infrastruktur dari pusat listrik di Paiton Probolinggo, menuju Watu Dodol, Banyuwangi," kata Ratih, Selasa (1/10).

Ratih berharap, dengan rampungnya JBC tersebut mampu menambah keandalan listrik ke Pulau Dewata yang selama ini disuplai melalui jalur bawah laut di Selat Bali. Saat ini, kata Ratih, kapasitas listrik yang disalurkan dari Jawa ke Pulau Bali sekitar 360 MW dengan beban puncak mencapai 400 MW. Kapasitas tersebut mampu melistriki sekitar 360.000 pelanggan.

Pembangunan JBC, yaitu menyalurkan listrik melalui kabel tower Sutet tersebut, dimaksudkan untuk mengantisipasi apabila terjadi gangguan listrik yang disalurkan ke Pulau Bali. Sehingga, ketika terjadi pemadaman, tidak mengalami padam total.

Ia menjelaskan, total pemasangan tiang pancang listrik dari pusat pembangkit di Paiton menuju Watu Dodol, Banyuwangi mencapai 337 titik tower baru. Rinciannya, Kabupaten Probolinggo 3 tower, Kabupaten Situbondo 259 tower, serta Banyuwangi 46 tower.

"Untuk tower yang membentang di Selat Bali hingga ke beberapa titik di wilayah Pulau Bali, kewenangannya ada pada PLN pusat. Yang pasti kami pilih yang terbaik, termudah dan termurah," kata Ratih.

Pulau Bali, kata dia, merupakan pelanggan prioritas PLN, seperti wilayah-wilayah lainnya. Sehingga perlu dilakukan penambahaan daya untuk kehandalan listrik dan diharapkan akan semakin menggerakkan ekonomi di wilayah itu. Pembangunan tersebut juga diakuinya telah mendapat dukungan dari masyarakat Bali, melalui surat fari Gubernur Bali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement