Jumat 30 Aug 2019 11:54 WIB

Sistem Listrik di Ibu Kota Baru akan Seperti Jawa-Bali

PLN akan menjadi bagian dalam tim pengembangan ibu kota baru.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Nidia Zuraya
Pemindahan ibu kota
Foto: twitter @jokowi
Pemindahan ibu kota

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan menyiapkan sejumlah infrastruktur guna mendukung pasokan listrik di ibu kota baru di Kalimantan Timur. Sistem kelistrikan di ibu kota baru ini akan didesain seperti sistem kelistrikan Jawa-Bali.

"Ini sudah keputusan bapak presiden dan negara, PLN akan siap mendukung itu. Apapun keputusan pemerintah, PLN siap," ujar Direktur PLN Regional Jawa Barat Haryanto WS usai acara penutupan Inspeksi Instalasi Listrik dan Deklarasi Komunitas Masyarakat Peduli Kelistrikan di Balai Pertemuan RT 04 RW 09, Jalan Peninggaran Timur, Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan, Jumat (30/8).

Baca Juga

Haryanto menyampaikan, PLN juga telah mengutus Direktur PLN Regional Kalimantan bertemu dengan Bappenas. Selain itu, PLN juga telah mengundang Bappenas untuk presentasi rencana pengembangan ibu kota baru. PLN akan menjadi bagian dalam tim pengembangan kota baru.

Kata Haryanto, PLN akan menyiapkan sistem kelistrikan di wilayah ibu kota baru yang lebih terintegrasi dan mengikuti dengan perkembangan teknologi terbaru, seperti energi baru terbarukan. Sebagai tahap awal, PLN akan menyiapkan transmisi dan pembangkit guna menunjang kebutuhan listrik di Ibu kota baru.

"InsyaAllah kita buat transmisi Kalimantan 500 KV. Kita harapkan Kalbar, Kalsel, Kaltim Kaltara, Kalteng, bisa tersambung menjadi satu kesatuan seperti sistem Jawa-Bali dengan jaringan 500 KV. Kita tahu di sana banyak sumber energi seperti energi EBT," ucap Haryanto.

PLN, lanjut Hariyanto, masih akan menunggu arahan pemerintah terkait kebutuhan listrik di ibu kota baru. PLN, kata dia, akan menyesuaikan dengan kebutuhan pemerintah.

"Pertama, transmisi supaya bisa dipenuhi, sedang kita bahas apakah bangun PLTU baru atau PLTA," kata Haryanto.

Hariyanto menyampaikan, kebutuhan awal daya listrik di ibu kota baru dan daerah sekitarnya sekira 4 ribu MW yang akan dibangun secara bertahap yang diperkirakan akan mulai peletakan batu pertama pembangunan pada tahun depan, bersamaan dengan pembangunan infrastruktur dasar.

"(Kebutuhan daya ibu kota baru), kira-kira sekitar 4 ribu MW, itu bertahap," kata Haryanto menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement