Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Guna mempersiapkan jaringan 5G, operator XL Axiata mencanangkan program fiberisasi jaringan dalam tiga tahun terakhir. Hingga akhir 2019, perusahaan menargetkan untuk memfiberisasi 50% jaringannya atau sekitar 12 ribu-13 ribu base transceiver station (BTS).
Sebagai generasi terbaru dalam telekomunikasi, kecepatan 5G memiliki 10 kali lebih tinggi dari jaringan LTE (4G) dengan latensi lebih rendah. Namun, teknologi itu hanya bisa dipakai jika site atau BTS terhubung dengan fiber.
"Keuntungan dari fiberisasi, meningkatkan kapasitas jaringan 5 kali lipat, bahkan bisa memberikan experience lebih baik di jaringan 4G," kata CTO XL Axiata, Yessie Dianty Yosetya ketika ditemui di Menara XL Axiata, Rabu (21/8/2019).
Baca Juga: Uji Coba 5G, XL Axiata Pamer Komunikasi Lewat Teknologi Hologram
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara pun menambahkan, kapasitas fiber lebih besar dibanding microwave. Di mana itu mampu menampung volume data 5G yang lebih besar dari LTE.
"Kalau nanti XL sudah luncurkan 5G secara komersial, fiberisasinya sudah 100% terutama untuk area bidikan mereka," ucap Rudiantara kemudian.
Fiberisasi jaringan XL Axiata akan mencakup kota-kota besar Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Lombok, dan area yang pertumbuhan datanya memerlukan jaringan fiber.
Group Head Technology Strategy and Architechture XL Axiata, I Gede Darmayusa berujar, "Kami prioritaskan kota dengan data yamg tinggi. Bukan hanya provinsi, melainkan juga kabupaten yang besar."
Saat ini, fiberisasi XL Axiata sudah menjangkau sekitar 30% BTS dengan sebagian besar mencakup wilayah Jawa. Percepatan fiberisasi kini sedang dilakukan di wilayah luar Jawa mengingat pertumbuhan trafik data yang sangat pesat dalam setahun terakhir.
Baca Juga: Aje Gile……Ternyata Huawei Masih Mendominasi Persaingan 5G di Dunia
"30% itu mungkin bisa dibilang 25% di Pulau Jawa, 5% di luar Jawa," sebut Darmayusa.
XL Axiata menargetkan fiberisasi jaringan sekitar 60-70% pada akhir 2020 dan 90% dalam dua tahun ke depan.