Selasa 20 Aug 2019 07:40 WIB

BRI Bidik Penyaluran Kredit UMKM Hingga 80 Persen

Penyaluran kredit UMKM Bank BRI tumbuh 13 perseb secara tahunan

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Bank Rakyat Indonesia
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Bank Rakyat Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berupaya meningkatkan portofolio pembiayaan ke segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pada tahun depan perseroan menargetkan penyaluran kredit UMKM sebesar 80 persen dari total portofolio kredit bank.

Wakil Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pada tahun ini pertumbuhan kredit UMKM kisaran 14-15 persen. “Target kami pada tahun depan portofolio pinjaman BRI untuk segmen UMKM mencapai 80 persen dari proporsi saat ini yang  mencapai sekitar 76 persen,” ujarnya saat acara Public Expose 2019 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (19/8).

Baca Juga

Menurutnya penyaluran kredit segmen UMKM tumbuh 13 persen secara tahunan menjadi Rp 681,5 triliun. Angka tersebut mendominasi penyaluran kredit perseroan secara keseluruhan, yakni 76,72 persen dari total kredit yang sebesar Rp 888,32 triliun.

Segmen kredit mikro, BRI menyediakan dua jenis pilihan pembiayaan yakni Kupedes dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kredit UMKM, bank pelat merah itu menyediakan kredit kecil dan kredit ritel serta KUR ritel.

Hingga akhir Juni 2019, BRI tercatat telah menyalurkan KUR sebesar Rp 50,29 triliun kepada lebih dari 1,2 juta debitur. Jumlah itu setara dengan 57,8 persen dari target yang diberikan kepada BRI oleh pemerintah pada tahun ini senilai Rp 86,97 triliun.

"Kami juga memiliki BRIncubator yang terdiri dari empat jenis program pengembangan yakni go modern, go digital, go online, serta go global untuk membimbing masyarakat menjadi UMKM naik kelas," ucapnya.

Hingga pertengahan 2019, pembiayaan BRI mendukung 1,1 juta pelaku UMKM sukses naik kelas. Sekitar 65 persen dari jumlah tersebut didominasi oleh pelaku UMKM yang mengajukan pembiayaan mikro.

Selain itu, saat ini BRI memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp 528 triliun dan menjadikan perseroan sebagai bank terbesar nomor tiga di Asia Tenggara. Perseroan juga memberikan profit jangka panjang bagi para investornya, sejak IPO hingga saat ini kenaikan harga saham BBRI mencapai 50 kali lipat.

“Selama 14 tahun berturut turut, Bank BRI memegang predikat sebagai bank dengan pencetak laba terbesar di Indonesia. Hingga akhir triwulan dua 2019, laba bersih BRI (bank only) tercatat Rp 16,2 triliun dengan aset mencapai Rp 1.224,4 triliun,” jelasnya.

Saat ini perseroan juga tengah melakukan konsolidasi dengan perusahaan anak untuk meningkatkan kontribusi terhadap BRI Group. Tercatat Bank BRI memiliki tujuh perusahaan anak dengan kepemilikian di atas 50 persen, diantaranya yakni BRI Syariah, BRI Agro, BRI Life, BRI Finance, BRI Remittance, Danareksa Sekuritas dan BRI Ventures.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement