Senin 15 Jul 2019 12:30 WIB

The Fed Diperkirakan Luncurkan Fasilitas Repo pada 2020

Fasilitas repo dapat mendukung volume perdagangan dan likuiditas perdagangan.

Kantor The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat
Foto: Wikimedia Commons
Kantor The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Federal Reserve dapat meluncurkan alat kebijakan untuk memberikan pinjaman kepada bank-bank menggunakan surat utang negara dan sekuritas lainnya sebagai jaminan pada awal 2020. Ahli strategi Deutsche Bank menyatakan kemungkinan pengujian akan dimulai akhir tahun ini.

Perjanjian pembelian kembali dengan tingkat bunga tetap, atau repo, fasilitas ini akan berfungsi sebagai penghalang terhadap lonjakan tajam dalam suku bunga di pasar uang. Peningkatan suku bunga di pasar uang terjadi dengan frekuensi yang semakin meningkat pada akhir bulan dan akhir kuartal.

"Kami menegaskan kembali ekspektasi kami bahwa Fed dapat menguji fasilitas ini pada akhir tahun ini dan meluncurkannya untuk operasi skala penuh pada awal 2020," ahli strategi Deutsche Bank, Steven Zeng, menulis dalam catatan penelitian yang diterbitkan Jumat (12/7) malam.

Pembuat kebijakan Fed memperdebatkan manfaat fasilitas repo pada Juni. Belum ada konsensus mengenai desain fasilitas ini.

Analis Wall Street lainnya mempertanyakan apakah fasilitas repo akan terjadi dalam waktu dekat, ketika bank sentral dapat mengakhiri normalisasi neraca dan memulai kembali pembelian surat utang negara lebih cepat dari yang telah direncanakan. "Basis kasus kami tetap agar fasilitas ini akan diimplementasikan pada akhirnya, tetapi kami pikir ini bisa memakan waktu lebih lama dari yang kami harapkan, sekitar kuartal ketiga 2020," tulis ahli strategi suku bunga Citi Research, Steve Kang, dalam sebuah catatan penelitian.

Untuk The Fed, program semacam itu dapat menyusutkan lebih banyak neracanya yang saat ini di posisi 3,86 triliun dolar. Ini juga dapat mencegah bank-bank besar dari menimbun cadangan, menghasilkan distribusi cadangan yang lebih merata ke bank-bank kecil.

Untuk pedagang dan investor, fasilitas repo dapat mendukung volume perdagangan dan likuiditas perdagangan dengan menawarkan lebih banyak fleksibilitas kepada bank untuk bergerak antara memegang cadangan dan memegang surat berharga.

Bank-bank besar AS telah mempertahankan sebagian besar cadangan berlebih, alih-alih meminjamkannya. Sebagian disimpan untuk memenuhi persyaratan likuiditas yang diberlakukan sebagai tanggapan terhadap krisis keuangan global satu dekade lalu.

Lebih banyak permintaan bank terhadap surat utang negara dapat membantu menurunkan kepemilikan dealer obligasi mereka. Kebutuhan dealer akan pembiayaan untuk menyimpan surat utang pemerintah telah berkontribusi pada lonjakan suku bunga repo di pasar terbuka, katanya.

The Fed pada awalnya dapat menetapkan suku bunga tetap fasilitas tersebut pada 35 basis poin di atas bunga yang dibayar Fed atas cadangan bank. Spread bisa disesuaikan ke atas atau ke bawah, kata Zeng.

Dia memperkirakan Fed akan mengizinkan bank dan dealer utama, atau 24 perusahaan obligasi Wall Street teratas yang melakukan bisnis langsung dengan Fed, untuk mengakses fasilitas repo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement