REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Cina melakukan investigasi terhadap perusahaan pengiriman internasional di bidang barang dan jasa Fedex. Penyelidikan itu secara resmi diberitahukan pada Jumat (14/6).
Investigasi dilakukan oleh pihak berwenang terkait kegagalan perusahaan tersebut untuk mengirimkan paket ekspres ke alamat yang ditunjuk di Cina.
Menurut Yin Shaocheng, seorang profesor di Capital University of Economics and Business, departemen pemerintah yang relevan memberi tahu Fedex tentang penyelidikan untuk mengungkap kebenaran dengan cara yang lebih mendalam dan komprehensif.
“Penyelidikan pihak terkait dan inspeksi di tempat adalah metode yang digunakan oleh organ-organ administratif dalam penyelidikan dan pengumpulan bukti,” ujar Yin dilansir Xinhua, Sabtu (15/6).
Sebelumnya, pada 1 Juni lalu, departemen yang relevan dari Pemerintah Cina juga mengumumkan keputusan untuk mengajukan kasus untuk investigasi Fedex atas dugaan berbeda. Saat itu terdapat tuduhan bahwa perusahaan tersebut telah meminta hak dan kepentingan dari klien di Negeri Tirai Bambu.
“Sebagai pihak dalam kasus ini, Fedex berkewajiban untuk menerima pertanyaan,” kata Yin menambahkan.
Yin mengatakan penyelidikan dapat dilakukan satu hingga beberapa kali untuk mengumpulkan bukti. Ia juga mencatat bahwa ruang lingkup penyelidikan dapat diperluas jika lebih banyak petunjuk ditemukan.