Selasa 04 Jun 2019 16:15 WIB

Harga Cabai di Cimahi Meroket, Pedagang Ngaku tak Laku

Harga cabai di Cimahi meroket hingga Rp 100 ribu per kilogram.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Friska Yolanda
Aktivitas jual beli di pasar (ilustrasi)
Foto: Republika/Bayu Adji
Aktivitas jual beli di pasar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Harga komoditas cabai di Pasar Atas Cimahi meroket signifikan menjelang hari Lebaran 1440 Hijriah. Akibatnya, tidak ada konsumen yang membeli barang tersebut. Akibatnya, sebagian pedagang memilih membuang cabai tersebut karena sudah busuk.

Salah seorang pedagang, Nining (60) mengungkapkan sejak empat hari terakhir harga cabai mengalami kenaikan signifikan. Menurutnya, harga cabai tanjung naik dari Rp 28 ribu per kilogram menjadi Rp 100 ribu. 

Baca Juga

Harga cabai keriting naik dari Rp 24 ribu menjadi Rp 80 ribu. Selain itu, harga wortel naik dari Rp 8.000 menjadi Rp 14 ribu. 

"Harga sudah naik empat hari terakhir, tiap Lebaran naik dan sesudah Lebaran," ujarnya ditemui di Pasar Atad Cimahi, Selasa (4/6).

Menurutnya, harga cabai di pasar induk Caringin sudah naik lebih dulu. Sehingga, ia pun menjual dengan harga tersebut. Namun, karena mahal, banyak konsumen yang tidak jadi membeli cabai tanjung.

"Konsumen yang beli bilang mahal, karena gak laku akhirnya busuk dan mau dibuang saja," katanya.

Dirinya mengaku membeli cabai tanjung di pasar induk Caringin sebanyak 10 kilogram.

Salah seorang konsumen, Ari (40) asal Cipageran, Cimahi, mengaku harga cabai yang naik cukup memberatkan. Terlebih, momentumnya jelang Lebaran. Meski begitu, dirinya terpaksa membeli karena untuk kebutuhan saat lebaran.

"Saya beli satu ons cabai keriting Rp 3.000. Kenaikannya per ons itu bisa Rp 1.000, agak mahal tapi harus dibeli," ujarnya ditemui di pasar atas Cimahi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement