Sabtu 25 May 2019 10:10 WIB

Pupuk Indonesia Siapkan 1,32 Juta Ton Stok Lebaran

Pupuk bersubsidi yang disiapkan di lini III dan IV cukup untuk tiga bulan ke depan.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
Pekerja melakukan bongkar muat pupuk Urea bersubsidi untuk didistribusikan ke wilayah Kota, Kabupaten Bogor dan Depok di Gudang Lini 3, PT Pupuk Kujang, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/12). PT Pupuk Indonesia memastikan bahwa pada saat musim tanam Oktober 2018 hingga Maret 2019, stok pupuk nasional terjaga dan distribusinya tidak terganggu.
Foto: Arif Firmansyah/Antara
Pekerja melakukan bongkar muat pupuk Urea bersubsidi untuk didistribusikan ke wilayah Kota, Kabupaten Bogor dan Depok di Gudang Lini 3, PT Pupuk Kujang, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/12). PT Pupuk Indonesia memastikan bahwa pada saat musim tanam Oktober 2018 hingga Maret 2019, stok pupuk nasional terjaga dan distribusinya tidak terganggu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia menyiapkan stok pupuk subsidi sebanyak 1,32 juta ton untuk kebutuhan pupuk bersubsidi nasional. Stok tersebut disiapkan sebagai langkah antisipasi dari aturan pembatasan angkutan berat Lebaran 2019 yang diberlakukan sejak 31 Mei hingga 2 Juni dan 8-10 Juni mendatang. 

Pupuk subsidi yang disiapkan terdiri dari 489.999 ton Urea, 387.135 ton NPK, 148.135 ton ZA, 142.430 ton SP-36 dan 152.379 organik. Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan jumlah tersebut telah disiapkan siapkan di lini III dan IV cukup sampai kebutuhan tiga bulan ke depan.

Baca Juga

"Kami pastikan jumlah ini dapat memenuhi kebutuhan petani sehingga petani tidak terjadi kekurangan pupuk terutama masa libur Lebaran ini," ujarnya melalui siaran pers, Sabtu (25/5).

Wijaya menambahkan dalam penugasan menyalurkan pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia mengikuti aturan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam Permendag Nomor 15 Tahun 2013. Aturan itu menyebutkan stok pupuk bersubsidi harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan hingga dua minggu. 

Namun, untuk mengindari kelangkaan pupuk dan agar petani lebih mudah dan cepat menerima pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia meningkatkan ketersedian stok hingga dua kali lipat baik di lini III (Gudang yang berlokasi di Kabupaten) dan Lini IV (Kios Resmi). Sesuai dengan Peraturan Pemerintah, stok pupuk bersubsidi yang disalurkan oleh Pupuk Indonesia disesuaikan alokasi pupuk di masing-masing provinsi. 

"Beberapa wilayah akan memasuki musim tanam setelah Lebaran ini sehingga kita pastikan stok pupuk yang kami siapkan dapat memenuhi kebutuhan petani di musim tanam," ucapnya.

Berdasarkan wilayah dan kebutuhannya, stok pupuk tertinggi saat ini adalah di Jawa Timur, yaitu sebesar 411.378 ton untuk semua jenis pupuk. Wilayah lain yang kebutuhannya juga tinggi ialah Jawa Barat sebesar 149.527 ton, Jawa Tengah 146.172 ton dan Lampung 95.295  ton.

Tercatat hingga 22 Mei 2019 Pupuk Indonesia telah menyalurkan 1.634.586 ton Urea, 384.446 ton SP-36, 373.720 ton ZA, 1.034.144 ton NPK, 284.393 ton Organik dengan total sejumlah 3.711.289 ton pupuk bersubsidi ke seluruh penjuru Tanah Air. "Angka penyaluran pupuk bersubsidi hingga Mei ini sudah mencapai 42 persen dari ketentuan penyaluran pupuk bersubsidi pada tahun ini," ungkapnya.

Target penyaluran dari pemerintah sendiri pada tahun ini adalah 8,8 juta ton. Jumlah ini berkurang 676 ribu ton jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 9,55 juta ton. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement