Senin 13 May 2019 12:57 WIB

Kembangkan Teknologi, Bank Mandiri Siapkan Dana Rp 2,4 T

Saat ini 90 persen transaksi nasabah Bank Mandiri menggunakan e-channel

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Karyawan Bank Mandiri sedang memeriksa pasokan uang   di cash pooling Bank Mandiri di Plaza Mandiri Jakarta, Kamis (9/5).
Foto: Darmawan / Republika
Karyawan Bank Mandiri sedang memeriksa pasokan uang di cash pooling Bank Mandiri di Plaza Mandiri Jakarta, Kamis (9/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengalokasikan dana sebesar Rp 2,4 triliun untuk pengembangan teknologi pada tahun ini. Investasi tersebut akan digelontorkan untuk berbagai kebutuhan peningkatkan teknologi perseroan.

Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank Mandiri Rico Usthavia Frans mengatakan komposisi investasi tersebut sekitar Rp 400 miliar sampai Rp 600 miliar digunakan untuk digital retail banking.

Baca Juga

“Cukup besar juga komposisinya untuk perbaikan infrastruktur, baik dari sisi jaringan (network) atau server-server kita yang membutuhkan peremajaan dan peningkatakan kapasitas,” ujarnya di Plaza Mandiri, Senin (13/5).

Menurutnya investasi teknologi tersebut mengalami peningkatkan sekitar 20 persen sampai 30 persen dibandingkan tahun lalu. Sejak 2014, perseroan telah memfokuskan digital banking sehingga biaya investasi teknologi mengalami peningkatan setiap tahun.

“Dari 2014 Mandiri jadi bank pertama yang punya direktur digital banking. Saat ini layanan yang sudah ada adalah Mandiri Online,” ucapnya.

Dia menambahkan transaksi nasabah yang menggunakan e-channel mencapai 90 persen dan sisanya melalui kantor cabang Bank Mandiri.

“Transaksi pake m-banking dan ATM hampir sama, jadi tahun ini m-banking harusnya bisa lebih dari ATM,” ungkapnya.

Kompetisi hackathon

Bank Mandiri akan menggelar kompetisi hackathon pada 27 Juni - 30 Juni 2019. Kompetisi berskala nasional bernama “What the Hack!” (WTH) bertujuan untuk memberikan ruang bagi mahasiswa dalam ranah digital untuk mengekspresikan ide-ide inovatif yang dapat memajukan modernisasi perbankan Indonesia. Langkah ini untuk mengembangkan teknologi perbankan yang tepat dan sesuai kebutuhan.

“Kami menyadari bahwa pengadopsian teknologi perbankan yang tepat dan sesuai kebutuhan sangat penting, karena terdapat perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia yang serba mobile dan digital,” ucapnya.

Acara yang diselenggarakan bersama Kalibrr Indonesia ini akan membuka pendaftaran selama 30 hari dimulai dari 1 Mei 2019 hingga 2 Juni 2019. Setelah itu, Bank Mandiri akan menyeleksi aplikasi yang masuk untuk mendapatkan 150 kandidat terpilih yang akan mengikuti rangkaian acara di Jakarta pada 27 - 30 Juni 2019.

“Kami ingin memberikan ide-ide kreatif dan sesuai kebutuhan perbankan masyarakat yang digital-savvy,” ungkapnya.

Para peserta kompetisi, lanjut Rico, nantinya akan bekerja sama untuk mendesain prototipe aplikasi mobile yang dapat menjawab kebutuhan perbankan seperti pembayaran, pembukaan rekening, dan peminjaman menggunakan API Bank Mandiri. Mereka akan terbagi ke dalam 50 tim beranggotakan tiga orang, di mana masing-masing anggota memegang tanggung jawab sebagai Developer, Scrum Master dan Designer.

Dalam kompetisi ini, setiap tim berkesempatan untuk mendapatkan pembinaan langsung dan memperluas jaringan dengan pakar-pakar terbaik industri teknologi.

Bank Mandiri turut serta mengimplementasikan produk digital untuk memberikan kenyamanan dalam aktivitas perbankan. Adapun beberapa langkah konkret telah diambil untuk membuat perubahan infrastruktur menyesuaikan tren informasi teknologi, mulai dari e-banking hingga skema cashless payment.

“Kami melakukan perubahan juga dilakukan dalam budaya kerja perusahaan yang semakin fleksibel dan terbuka untuk mendorong inovasi-inovasi karyawanm,” ucapnya.

Sementara Direktur Compliance Bank Mandiri Agus Dwi Handaya menambahkan kompetisi Mandiri Hackaton ini merupakan kompetisi yang unik karena mempertemukan individu-individu yang sebelumnya tidak pernah bertemu satu sama lain dan memiliki keahlian berbeda.

“Kami percaya lewat Mandiri Hackathon, bukan hanya keahlian peserta saja yang terlihat, namun soft skill seperti cara berkolaborasi, leadership, dan time management dengan sesama anggota dapat terlihat,” ucap Agus.

Managing Director Kalibrr Indonesia Sanuk Tandon mengatakan kolaborasi antara Bank Mandiri dan Kalibrr dalam penyelenggaraan hackhaton ini dapat mendukung transformasi digital Bank Mandiri.

“Kami senang dapat mendukung Bank Mandiri dalam mempercepat perjalanan transformasi digitalnya. Sangat mengesankan bahwa lembaga keuangan seperti Bank Mandiri terbuka untuk menggunakan cara-cara baru dan inovatif untuk menemukan pemimpin dan solusi inovatif masa depan,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement