Selasa 07 May 2019 19:04 WIB

Kemenperin Dorong Industri Mainan Anak Tingkatkan Ekspor

Nilai investasi industri mainan pada 2017 sebesar Rp 410 miliar.

Toko mainan anak
Foto: Prayogi/Republika
Toko mainan anak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya menggenjot industri mainan anak dalam negeri. Salah satunya produk yang dihasilkan PT Sinar Harapan Plastik (PT SHP) dan PT Megah Plastik yang terletak di Jakarta Barat.

"Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, kami ingin industri meningkatkan ekspor, salah satunya mainan anak," kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih seusai melakukan kunjungan kerja ke kedua pabrik tersebut di Jakarta, Selasa (7/5).

Baca Juga

Gati mengemukakan bahwa kinerja industri mainan memberikan kontribusi cukup signifikan bagi pertumbuhan manufaktur dan ekonomi nasional, karena tergolong sektor padat karya yang berorientasi ekspor. "Kami sampaikan bahwa ekspor komoditas mainan di tahun 2018 mencapai 381,2 juta dolar AS, naik sebesar 16,57 persen dibandingkan tahun 2017 sebesar 347 juta dolar AS," paparnya.

Selain itu, lanjut Gati, penyerapan tenaga kerja di sektor industri mainan sebanyak 23.644 orang dengan nilai investasi pada 2017 sebesar Rp 410 miliar.

PT SHP merupakan produsen mainan anak dengan merek “SHP Toys” untuk pasar dalam negeri dan merek 'Winny Will' untuk pasar luar negeri. Produk yang dihasilkan adalah mobil-mobilan dan sepeda mainan tunggang berbahan baku plastik atau sering disebut dengan plastic injection.

Kapasitas produksi PT SHP saat ini mencapai sekitar 120 ribu buah per bulan dan menyerap tenaga kerja sekitar 500 orang yang sebagian besar lulusan Sekolah Menengah Kejuruan.

Sementara itu, PT Megah Plastik juga merupakan produsen mainan anak-anak yang terbuat dari plastik. Kapasitas produksi PT Megah Plastik meningkat dari tahun ke tahun dan pada 2018 telah mencapai 52 ribu dus. Perusahaan yang berdiri pada 2014 ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 300 tenaga kerja.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement