Rabu 24 Apr 2019 10:59 WIB

Berdayakan Petani, NU Bantu Wujudkan Swasembada Pangan

Kader NU membentuk koperasi untuk menjamin kesejahteraan petani.

Red: EH Ismail
Mentan Amran Sulaiman bersama para petani
Foto: Humas Kementan
Mentan Amran Sulaiman bersama para petani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Nahdlatul Ulama (NU) berkomitmen untuk mewujudkan swasembada pangan di negeri ini. Hal itu dilakukan dengan memberdayakan petani yang merupakan aktor utama penghasil pangan untuk dikonsumsi 230-an juta masyarakat Indonesia.

 

“Kami bersama pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan PBNU mengerakkan perekonomian mikro: membina petani untuk mencapai swasembada pangan,” ujar Ketua KorNas Program Pertanian PBNU Witjaksono.

 

Pria yang juga menjabat Ketua Koalisi Alumni Diponegoro untuk Jokowi-Ma'ruf Amin ini mengatakan, sudah lebih dari 2 tahun lalu pihaknya hadir di pelosok negeri untuk mencari potensi bersama para petani untuk mengembangkan produksi jagung secara nasional.

photo
Witjaksono

 

Di sana kader NU membina petani mulai dari pengaturan lahan, penyediaan bibit, dan pupuk berkualitas beserta seluruh kebutuhannya. Pendampingan berjalan selama proses penanaman hingga panen dengan tambahan alat-alat pertanian modern. Sehingga penggarapan lahan menjadi lebih maksimal.

 

Tak hanya itu, kader NU juga membentuk koperasi-koperasi untuk menjamin kesejahteraan petani. Setidaknya telah terbentuk puluhan koperasi. Pihaknya juga akan mengembangkan ratusan koperasi dengan anggota petani Indonesia untuk dibina.

 

“Selanjutnya setelah masa panen, kami sediakan penyaluran hasil panen tersebut, harga jual produk dari petani kami jaga untuk memberi keuntungan pada petani sehingga para petani dapat menjamin kebutuhan rumah tangganya dengan memberi makanan bergizi bagi anak-anaknya dan memberikan pendidikan yang layak bagi mereka,” ujar Witjaksono.

 

Pembinaan juga berlangsung pada petani padi dan kedelai. Komoditas bahan pokok menjadi penting karena menjadi sumber penghidupan masyarakat, tingkat konsumsi yang tinggi membuat kita harus mampu memenuhi kebutuhan secara mandiri.

 

Ke depan nanti, pihaknya optimistis pemberdayaan petani semakin masif. “Karena Pak Jokowi kembali akan memimpin negeri ini sehingga kebijakan yang ada akan dilanjutkan,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement