Kamis 07 Mar 2019 03:15 WIB

Genjot Investasi, BKPM akan Gelar Tiga Agenda

Pemerintah akan mengkonsolidasikan seluruh program dengan daerah.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Friska Yolanda
Logo BKPM.
Foto: BKPM
Logo BKPM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan menggelar tiga acara guna meningkatkan capaian investasi masuk tahun ini. Tiga acara itu akan berlangsung di Tangerang Selatan, Banten, pada 11-14 Maret mendatang. 

Ketiga acara tersebut antara lain Regional Investment Forum (RIF), Rapat Koordinaai Nasional (Rakornas) Investasi 2019, dan Koordinasi Pengawalan Investasi Memanfaatkan Aplikasi (Kopi Mantap). Selain dilangsungkan untuk meningkatkan investasi masuk, ketiga acara tersebut merupakan upaya pemerintah menyerap tenaga kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. 

Baca Juga

“Agenda RIF nanti itu bertujuan untuk mengkomunikasikan berbagai kemajuan dan peluang investasi langsung kepada investor,” kata Plt Deputi Bidang Pengembangan Iklim Investasi dan Penanaman Modal BKPM Yuliot kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (6/3).

Menurutnya, dalam agenda RIF nanti pemerintah pusat akan mengkonsolidasikan seluruh program dengan pemerintah daerah untuk menyusun kebijakan, perencanaan, promosi, pelayanan, pengendalian, dan pelaksanaan penanaman modal. 

Pihaknya memproyeksi akan ada 830 peserta yang hadir berasal dari lintas kalangan. Baik dari pemerintah daerah melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) provinsi, Administrator Kawasan Ekonomi Khusus Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KEK KPBPB), serta perwakilan kementerian dan lembaga. 

“Dalam RIF nanti, kami akan menampilkan sesi startup pitching denhan menampilkan sembilan startup dari berbagai sektor,” katanya. 

Founder and CEO Crowde Yohanes Sugihtononugroho menambahakan, sebagai perusahan perintis di bidang digital yang bergerak dalam sektor pembiayaan pertanian, dia mengaku kerap mendapatkan kendala akses dan koordinasi di tingkat pemerintah daerah. Untuk itu dengan adanya RIF, dia optimistis kendala di lapangan dapat teratasi secara bertahap. 

“Karena sektor yang kami tuju adalah pertanian, kami sering datangi petani. Jadi kalau RIF ini ada, kami punya akses memfasilitasi petani dengan pembiayaan dari investor-investor yang banyak ditemukan di forum itu nanti,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement