Selasa 21 Aug 2018 16:29 WIB

Langkah Kementan Jaga Ketersediaan Hewan Kurban Diapresiasi

Kebutuhan jumlah hewan kurban pada Idul Adha tahun ini bakal melonjak.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Angga Indrawan
Petugas memeriksa kesehatan sapi yang akan dijual untuk hewan kurban di Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (15/8).
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Petugas memeriksa kesehatan sapi yang akan dijual untuk hewan kurban di Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (15/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kelompok Kerja Paguyuban Peternak Mandiri (Pokja PPM) mengapresiasi upaya Kementerian Pertanian dalam menjaga ketersediaan hewan kurban guna menyambut Idul Adha. Koordinator Pokja PPM Arifin Sulaiman mengatakan, usaha yang dilakukan Kementan bukan kerja yang mudah. 

"Menteri Pertanian Amran Sulaiman dengan cermat mengondisikan ke daerah-daerah melalui dinas pertanian dan peternakan setempat agar memantau ketersediaan setok hewan kurban," ujar Arifin, melalui keterangan tertulis, Selasa (21/8).

Apalagi, tambah Arifin, diperkirakan kebutuhan jumlah hewan kurban pada Idul Adha tahun ini bakal melonjak. Namun, hingga saat ini belum ada terdengar keluhan di daerah mengenai kurangnya ketersediaan hewan kurban.

"Itu kan menandakan bahwa Amran Sulaiman bersama semua jajaran kementeriannya telah menganalisa sejak lama bahwa akan ada lonjakan permintaan kebutuhan hewan kurban," lanjut dia.

Arifin menegaskan, upaya memenuhi kebutuhan hewan kurban untuk Idul Adha tahun ini dengan sinergi bersama dinas pertanian dan peternakan di daerah telah terlaksana baik. Hal ini karena seringnya pegawai dinas pertanian dan peternakan di daerah menyambagi areal peternak, khususnya yang tergabung dalam Pokja PPM, untuk menjamin ketersediaan setok hewan kurban.

Soal lainnya yang disoroti Arifin yaitu mengenai stabilitas harga hewan kurban yang normal di antara peternak. Ia berpendapat, hal ini disebabkan kebijakan Kementan yang menjamin terkendalinya ketersediaan konsumsi hewan ternak dengan harga terjangkau.

Begitu pula dengan standarisasi Aman, Sehat, Utuh, Halal (ASUH) hewan kurban yang ditetapkan Kementerian Pertanian, menurut Arifin, terealisasi optimal. Sebab program itu dibiarkan begitu saja tanpa pengawasan dari kementerian maupun dinas terkait.

"Bukan ditetapkan standarisasi ASUH tapi dibiarkan lepas begitu saja. Saya rasa pengawasannya optimal," ungkap Arifin.

Kebutuhan hewan kurban untuk Idul Adha tahun 2018  melonjak 5 persen atau 1.504.588 ekor dibandingkan tahun sebelumnya. Guna memenuhi ketersediaan setok hewan kurban itu, Kementerian Pertanian berkoordinasi dengan dinas terkait di daerah dan pengusaha feedloter untuk pasokan daging sapi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement