Senin 14 Jul 2025 19:16 WIB

Bahlil Optimistis PNBP ESDM 2025 Tercapai Meski Harga Batu Bara Turun

Menteri ESDM paparkan strategi hadapi gejolak komoditas global.

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Friska Yolandha
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga Juni 2025 sebesar Rp 117,11 triliun.
Foto: Antara
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga Juni 2025 sebesar Rp 117,11 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga Juni 2025 sebesar Rp 117,11 triliun. Jika mengacu pada target keseluruhan, pencapaian tersebut, mendekati separuhnya.

Informasi ini disampaikan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia saat rapat kerja dengan Komisi XII DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/7/2025). Target keseluruhan yakni di kisaran Rp 254 triliun. Jadi yang telah terealisasi, sekitar 46 persen.

Baca Juga

"Jadi Insya Allah untuk target APBN bisa kita capai secara keseluruhan untuk 2025. Sekalipun memang kerjanya berat," kata sosok yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini.

Bahlil mengatakan, situasi global sedang tidak menentu. Hal itu membuat harga komoditas mengalami fluktuasi. Ada yang menurun, ada yang naik.

Batu bara, jelas dia, mengalami penurunan harga cukup jauh. Sampai dengan Juni 2025, penurunannya sekitar 25-35 persen. Sehingga realisasi PNBP di sektor minerba pun baru menyentuh angka Rp 68,3 trilliun, atau 54 persen dari Rp 126,48 triliun.

"Jadi Insya Allah, mudah-mudahan, kita akan membuat target sampai terselesaikan," ujar Bahlil.

Pada kesempatan serupa, ia menyampaikan total realisasi PNBP pada 2024 sebesar Rp 269,65 triliun. Angka demikian lebih tinggi dari target sebesar Rp 238, 39 triliun. Ia kemudian merincikan per sektor.

Realisasi PNBP 2024 dari sektor minyak dan gas bumi (migas), Rp 110,92 triliun. Targetnya, Rp 110,15 triliun. Kemudian minerba, realisasinya Rp 140,46 triliun. Itu lebih tinggi dari target, yakni Rp 113,54 triliun.

Begitupun dengan panas bumi. Targetnya Rp 2,18 triliun, terealisasi Rp 2,84 triliun. Lain-lainnya, dari target Rp 12,51 triliun, terealisasi Rp 15,44 triliun.

"Artinya secara kumulatif PNBP kita, mencapai 113 persen dari target 2024," ujar Bahlil.

Pada 2025, situasi global menjadi tantangan tersendiri. Seperti sudah disinggung di atas, hal itu menyebabkan penurunan harga komoditas batu bara. Meski demikian, Menteri ESDM optimistis target PNBP yang ditetapkan di sektor yang ia pimpin, bakal tercapai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement