REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) hingga Juli 2018 mencatatkan laba usaha sebesar Rp 1,8 triliun. CEO Pelindo III Ari Askhara mengungkapkan, capaian tersebut diperoleh karena meningkatnya kinerja bongkar muat BUMN operator pelabuhan pada semua komoditas.
"Peningkatan bongkar muat mulai dari segmen peti kemas, barang nonpeti kemas, dan LNG (liquified natural gas/gas alam cair). Serta juga karena meningkatnya total jumlah kunjungan kapal pada pelabuhan-pelabuhan yang dioperatori Pelindo III pada tujuh provinsi di Indonesia," kata Ari Askhara dalam siaran persnya, Jumat (10/8).
Ari Askhara mengatakan, peningkatan bongkar muat peti kemas pada pelabuhan-pelabuhan yang dioperatori Pelindo III tumbuh 6 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Pertumbuhannya dari 2,23 juta boks atau setara 2,75 TEUs per Juli tahun 2017, menjadi 2,35 juta boks atau setara 2,92 juta TEUs per Juli tahun ini.
"Pelayanan peti kemas menjadi kontributor tertinggi yang mencapai 60 persen dari total pendapatan perseroan. Pendapatan dari layanan peti kemas internasional berkontribusi Rp 2,2 triliun dan untuk yang domestik sebesar Rp 1,04 triliun," ujar Ari Askhata.
Ari Askhara melanjutkan, pada bongkar muat barang dalam satuan meter kubik juga meningkat. Yaitu dari 1,33 juta meter kubik per Juli 2017 menjadi 1,75 juta meter kubik pada periode yang sama tahun ini, atau meningkat 32 persen yoy.
"Peningkatan didapat dari adanya barang-barang project cargo, komoditas kayu masak dan kayu lapis, serta alat-alat berat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Tanjung Emas Semarang," kata Ari Askhara.
Ari mengungkapkan, peningkatan signifikan tercatat pada bongkar muat komoditas LNG. Yakni, dari 3,89 juta MMBTU per Juli 2017 menjadi 5,51 juta MMBTU pada Juli 2018 ,atau melonjak 42 persen yoy. Ari menyatakan, peningkatan tersebut membuat Pelindo III siap berekspansi menggarap pasar layanan bongkar muat energi.
"Pelindo III berekspansi mengoperasikan tank farm di Pelabuhan Benoa Bali, Tanjung Perak Surabaya, dan Tanjung Emas Semarang. Melalui lini usaha Pelindo Energi Logistik (PEL) melakukan sinergi BUMN dengan PP Energi sebagai kerja bersama menekan biaya logistik distribusi energi nasional, terutama yang ramah lingkungan seperti LNG," kata Ari Askhara.
Operation and Commercial Director Polindo III Mohammad Iqbal mengungkapkan, kunjungan kapal yang tercatat 23.307 unit per Juli 2018 hanya tumbuh tipis, yakni satu persen yoy. Namun seiring tren ukuran kapal yang semakin besar, secara bobot total kapal yang sandar meningkat hingga 14 persen yoy. Yaitu dari 86,6 juta groston per Juli 2017 menjadi 98,3 juta pada Juli 2018.