REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan ketujuh direksi baru Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 2018-2021. Salah satunya Laksono Widito Widodo.
Sebelumnya, Laksono menjabat sebagai managing director di Mandiri Sekuritas sejak 2011. Dengan begitu dinilai cukup berpengalaman di pasar modal.
"Dengan 25 tahun pengalamannya di industri pasar modal, Laksono diharapkan dapat memberikan kontribusi terbaik bagi perkembangan industri pasar modal di Indonesia," ujar Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir melalu siaran pers, Jumat, (29/6).
Ia menambahkan, pengangkatan Laksono merupakan kebanggaan bagi Mandiri Group, khususnya Mandiri Sekuritas. "Kepercayaan yang diberikan Pemerintah tersebut menginspirasi kami. Khususnya untuk terus menciptakan dan mengembangkan potensi dari talenta-talenta terbaik guna memajukan industri pasar modal Indonesia," ujar Silvano.
Laksono, kata dia, memiliki andil dalam membawa Mandiri Sekuritas menorehkan sejarah baru. Pasalnya untuk kali pertama perusahaan sekuritas lokal menempati posisi teratas daftar broker saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2017.
Sebagai informasi, Laksono mengawali karir pada 1993 di berbagai lembaga finansial. Di antaranya memimpin RBS Asia Securities Indonesia sebagai Presiden Direktur (2010-2011), menjadi Anggota Komite Investasi di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) (2009-2010), menjabat Direktur Ancora International (2008 -2009), Kepala Ekuitas di Mandiri Sekuritas (2006-2008), Kepala Riset Ekuitas di Macquarie Securities Indonesia (2004-2006), dan ING Securities Indonesia (1999-2004).
Laksono juga memiliki predikat Master of Business Administration dari University of Hawaii, Manoa, Amerika Serikat. Dengan beasiswa penuh dari Fujitsu, Jepang, serta lulusan Sarjana (S1) Ekonomi dari Universitas Indonesia, Jakarta.