REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah sejak pagi. Indeks saham pun dibuka turun 0,39 persen atau 23,37 poin di level 5.933,46 pada awal perdagangan pekan ini. Menjelang siang, laju IHSG masih berada di zona merah. Sekitar pukul 11.30 WIB, laju IHSG melemah 0,93 persen ke level 5.901.
Pada akhir perdagangan sesi I, IHSG masih merosot 0,76 persen di 5.911,79. Selanjutnya, meski sempat menguat sesaat, memasuki perdagangan sesi II, sekitar pukul 13.30 WIB, indeks saham terpantau melemah 0,68 persen atau 40,6 poin ke posisi 5.915,23.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, aksi terorisme yang terjadi secara terstruktur dan sistematis sejak Ahad (13/5) memberikan efek pada penurunan IHSG hari ini, Senin (14/5). "Namun, syukurlah Presiden Joko Widodo sudah memberikan statement penting untuk percepat revisi Undang-Undang Antiterorisme," ujarnya kepada Republika.co.id, Senin, (14/5).
Adapun perppu, kata dia, akan diterbitkan jika revisi tersebut belum secepatnya diselesaikan. "Statement inilah yang memberikan optimisme terhadap kondisi market saat ini, di mana perlahan-lahan IHSG mengalami rebound dari level 5 853 hingga ke level 5.924 saat ini," kata Nafan menjelaskan.
Selain itu, menurut dia, kondisi fundamental makroekonomi domestik juga cenderung stabil. Dengan begitu, menjadi salah satu katalisator penting yang membuat IHSG mengalami rebound. Analis Recapital Sekuritas Indonesia Kiswoyo Adi Joe menambahkan, efek bom ke pergerakan IHSG hanya sesaat. "Sekarang sudah mulai menguat kok," katanya.
Seperti diketahui, beberapa kejadian bom bunuh diri telah terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Hal itu menimbulkan kekhawatiran masyarakat.