REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ajang Asian Games 2018 diprediksi bisa meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi daerah pelaksana, yakni DKI Jakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta bisa mencapai 6,5 persen pada 2018 dengan adanya perhelatan pesta olahraga terbesar di benua Asia.
"(Pertumbuhan ekonomi) 2018 kita harap bisa lebih tinggi dari 2017 yang 6,2 persen. Kita harap bisa push sampai ke 6,5 persen dan mungkin ada kejutan lebih dari itu," ujar Sandi dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Ahad (13/5).
Sandi mengatakan, selain berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi, Pemerintah Provinsi DKI juga fokus pada pengurangan ketimpangan lewat Asian Games. Ia mengaku, akan melibatkan 20 ribu UMKM untuk bisa terlibat dan berkembang berkat Asian Games.
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 bisa mencapai 5,4 persen. Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan perhelatan Asian Games 2018 akan memberikan dampak terhadap perekonomian Indonesia. Proyeksi dampak langsung pengeluaran peserta dan pengunjung mencapai Rp 3,6 triliun.
Bappenas mengestimasi, akan terjadi pengeluaran sebesar Rp 2,5 triliun di Jakarta dengan konsentrasi persebaran peserta dan pengunjung sebanyak 70 persen. Sementara di Palembang diprediksi akan ada pengeluaran sebesar Rp 1,1 triliun.
Sebanyak 88 persen pengeluaran berasal dari penonton dan wisatawan, diikuti 4,67 persen pengeluaran oleh atlet, 3,96 persen pengeluaran awak media, 2,34 persen pengeluaran pendamping, dan 0,77 persen pengeluaran sukarelawan.
Akomodasi diperkirakan menjadi komponen pengeluaran terbesar yang mencapai Rp 1,3 triliun, sementara komponen terbesar kedua adalah transportasi sebesar Rp 640 miliar. Kemudian, pengeluaran untuk makanan dan minuman sebesar Rp 628 miliar, pengeluaran belanja mencapai Rp 560 miliar, dan pengeluaran hiburan sebanyak Rp 280 miliar.
Sementara itu, total perkiraan biaya konstruksi fasilitas pendukung Asian Games 2018, termasuk di antaranya pembangunan Gelora Bung Karno, Stadion Jakabaring, wisma atlet, dan Light Rapid Transit (LRT) mencapai Rp 34 triliun, sedangkan biaya operasional penyelenggaraan Asian Games sebesar Rp 7,2 triliun.
Dengan demikian, total dampak langsung penyelenggaraan Asian Games 2018, baik dari sisi pengeluaran pengunjung, biaya konstruksi, dan biaya operasional, terhitung sejak 2015 hingga 2018, mencapai Rp 45,1 triliun.