Ahad 08 Apr 2018 08:53 WIB

Kreatif Membidik Pasar di Tahun Pemilu

Bisnis properti satu satunya kebutuhan primer yang dapat dijadikan investasi

Ishak Chandra, CEO Strategic Development and Services Sinar Mas Land bersama dengan Alim Gunadi, CFO Strategic Development and Services Sinar Mas Land menunjukkan maket proyek apartement Sinar Mas Land.
Foto: dok : sinarmasland
Ishak Chandra, CEO Strategic Development and Services Sinar Mas Land bersama dengan Alim Gunadi, CFO Strategic Development and Services Sinar Mas Land menunjukkan maket proyek apartement Sinar Mas Land.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Lambatnya perkembangan bisnis properti saat ini tidak terlepas dari banyaknya masyarakat yang lebih menyukai menyimpan dananya di bank daripada berinvestasi. Mereka lebih menyukai menunggu saat yang tepat untuk berinvestasi, apalagi saat ini adalah tahun politik.

Menurut Ishak Chandra, CEO Strategic Development and Sevices Sinar Mas Land,  dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/4)  laju perkembangan bisnis properti tidak akan mengalami banyak perubahan sampai pemilu selesai.

Namun,  masih ada kalangan menengah ke atas yang mengalihkan invetasi mereka tidak lagi membeli produk papan atas. Mereka membeli produk properti kelas menengah ke bawah hingga beberapa unit. "Mereka membeli lebih dari satu sebagai investasi," katanya. 

Hal itu terjadi karena bisnis properti merupakan satu satunya kebutuhan primer yang dapat dijadikan sarana investasi. Mereka tidak mau ambil resiko membeli barang murah dengan jumlah banyak.

Apabila dengan diskon, dirasakan masih berat untuk membayar cicilannya. Namun, dengan keringanan pembayaran uang muka diharapkan dapat menarik minat orang berinvestasi. "Kita harus kreatif picu konsumen mau keluarkan uang," katanya. 

Karena itu pihaknya kini menghadirkan program Easy Deal yang didukung 12 bank terkemuka. Program yang berlangsung  mulai April hingga Juli 2018 ini, menawarkan berbagai macam keringanan pembayaran uang muka mulai 5 hingga 10 persen.  Cicilan mudah hingga 12 kali dengan diskon langsung hingga 20 persen. Pihaknya mentargetkan penjualan Rp 2.5 Triliun.

Diakuinya saat ini sebagian besar produk Sinar Mas Land menyasar kalangan menengah ke atas, lantaran harga lahan di kawasan Serpong terus beranjak naik. Namun, masih ada sejumlah lahan dikawasan luar Serpong atau daerah lain yang ditawarkan dengan harga lebih terjangkau. "Sekitar 10 sampai 20 persen produk kita menyasar kalangan menengah ke bawah," kata Ishak.

Produk properti Sinar Mas Land yang ditawarkan dalam program Easy Deal meliputi produk properti ready stock, sedang dibangun dan inden yang sudah diluncurkan. "Konsumen beruntung dapat gain dari potongan harga produk yang dijual, ditambah keringanan uang muka sampai 10 persen, setelah program ini tidak ada lagi," katanya. 

Pihaknya kini menggelar pameran di sejumlah pusat perbelanjaan Big Bad Wolf di ICE BSD City 29 Maret hingga 9 April, Taman Anggrek Event 3 hingga 8 April, REI Mega Expo di IIMS JIE Expo 19 hingga 29 April, Puri Indah Mall 17 hingga 22 Juli. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement