Kamis 29 Mar 2018 16:20 WIB

OJK Optimistis Pertumbuhan Kredit Bisa Capai 12 Persen

OJK melihat tak ada halangan untuk mencapai target tersebut.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Teguh Firmansyah
 Petugas sedang berbincang dengan debitur di kantor penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) salah satu bank milik pemerintah. ilustrasi
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang berbincang dengan debitur di kantor penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) salah satu bank milik pemerintah. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis pertumbuhan kredit tahun ini bisa mencapai 12 persen. Pasalnya, perbankan dinilai sudah mulai menggeliat mengikuti ajakan pemerintah untuk bertumbuh lebih baik.

"RBB (Rancangan Bisnis Bank) juga mereka targetkan 12 persen lebih baik dibandingkan kemarin (tahun lalu) yang 11,5 persen. Artinya bank akan lebih baik, saya yakin dengan perkembangan industri yang lebih besar itu," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana di Jakarta, Kamis, (29/3).

Ia menambahkan, target pertumbuhan kredit sebesar 12 di RBB juga sudah sesuai dengan target OJK di 2018. "Saya yakin mereka bisa capai sebab tidak ada satu pun halangan untuk mencapai itu. Apalagi kondisi makro kita cukup bagus," ujarnya.

 

Baca juga, Perbankan Menggeliat, OJK Sebut Kredit Tumbuh 8,22 Persen.

 

Menurutnya, bank tidak akan sembarangan dalam membuat RBB. Hal itu karena, sudah disesuaikan dengan kemampuan masing-masing bank."Mereka bikin RBB tidak sembarangan. Kalau mereka optimis ya kita dorong untuk capai target RBB-nya," kata Heru.

Sebagai informasi, sampai 2017, penyaluran kredit mencapai Rp 4.662 triliun lebih atau tumbuh 8,22 persen secara year on year (yoy). Sebelumnya, pada Januari tahun ini, pertumbuhan kredit hanya 7,4 persen atau sebesar Rp 4.661 triliun.

Tidak hanya kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan juga tumbuh 8,44 persen yoy per Februari 2018. Dengan begitu, total DPK bank-bank kini sebesar Rp 5.255,3.

Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) bank secara nasional pun, kata Heru, masih terjaga. Meski ada sedikit kenaikan dibandingkan sebelumnya.

"NPL Gross kita lihat di periode sebelumnya 2,86 persen tapi di Februari naik menjadi 2,88 persen. Kalau NPL Nett sekarang 1,25 persen, rasanya di bulan lalu juga begitu. Jadi NPL sangat terkendali terutama NPL Nett yang masih 1,2 persen," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement