Ahad 25 Mar 2018 13:44 WIB

Berharap Risiko Kredit Turun, Bank Gandeng Dukcapil

Kerja sama akan semakin memperkuat proses validasi penyaluran kredit.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Gita Amanda
Amar Bank.
Foto: amarbank.co.id
Amar Bank.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demi meningkatkan pelayanan ke nasabah, sembilan lembaga keuangan menggandeng Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dukcapil Kemendagri). Sembilan lembaga itu di antaranya BNI Syariah, Bank Amar Indonesia, serta Mitra Dana Top Finance.

Direktur Utama Bank Amar Indonesia Tul Yulianto mengatakan, kerja sama akan semakin memperkuat proses validasi penyaluran kredit. "Selama ini kita masih melakukan validasi secara manual tapi dengan adanya kerja sama bersama Dukcapil, mekanisme kita proses validasi semakin akurat karena memakai data akses langsung Dukcapil," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Jumat, (23/3) lalu.

Menurutnya, proses verifikasi juga akan bertambah cepat. Waktu yang dihemat dengan adanya kerja sama ini mencapai 50 persen.

"Luar biasa efisiensinya, apalagi kita punya kredit berbasis web (fintech) yaitu Tunaiku. Jadi yang tadinya prosesnya 24 jam bisa lebih cepat tiga kali lipat. Jadi kalau indentitasnya nggak clear bis langsung kita eject," tegas Tuk.

Lebih lanjut, kata dia, kerja sama dengan Dukcapil pun bisa sangat membantu dalam mitigasi risiko terutama risiko kresit dan operasional. Terkait kredit, misalnya risiko gagal bayar karena debitur maupun calon debitur yang mencoba melakukan praktik penipuan menggunakan KTP palsu.

Ia bahkan berharap, rasio kredit bermasalah (NPL) bisa semakin diturunkan. "Dari 3,2 persen ke 1,5 persen harapannya, tapi belum kita pastikan karena belum dianalisis langsung," ujar Tuk.

Direktur Utama Mitra Dana Top Finance Faizal Karamoy menambahkan, dalam kerja sama tersebut, kesembilan lembaga dapat memanfaatkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), data kependudukan, serta KTP elektronik. Dengan begitu mempermudah proses verifikasi identitas calon nasabah.

"Ini juga mendukung penerapan program anti pencucian uang sekaligus pencegahan pendanaan terorisme di industri jasa keuangan. Manfaat kerja sama ini juga akan dirasakan masyarakat umum  yakni masyarakat bakal mendapatkan pelayanan keuangan secara cepat," kata Faizal pada kesempatan serupa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement