REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat bertransaksi di anjungan tunai mandiri (ATM). Itu dimaksudkan untuk menghindari para pelaku pencurian data atau skimming yang bisa menghilangkan dana milik nasabah bank.
Menurut Difi, salah satu yang perlu dilakukan adalah menjaga kerahasiaan pin ATM dan menghindari transaksi di mesin-mesin ATM yang mencurigakan. Difi juga menyarankan agar masyarakat lebih memilih melakukan transaksi lewat internet banking atau mobile banking.
"Sebisa mungkin kita gunakan transaksi menggunakan internet atau mobile banking. Itu lebih nyaman ketimbang menggunakan ATM," kata Difi di Pangkalan Komando Armada Timur TNI AL, Dermaga Ujung, Surabaya, Selasa (20/3).
Terkait maraknya kasus skimming, Difi juga mengaku telah berkoordinasi dengan peebankan dan aparat kepolisian. BI Jatim, kata dia, telah meminta pihak perbankan untuk melakukan pengecekan kembali ATM-ATM yang dipasang untuk memastikan tidak ada alat apa pun yang dipasang di sana.
"Pengawasan kita sudah minta bank-bank untuk melakukan pengawasan. Termasuk melihat juga CCTV-CCTV yang mereka pasang," ujar Difi.