Sabtu 10 Mar 2018 06:40 WIB

Bandara Kertajati Bisa Menerbangkan Pesawat Berbadan Besar

Landasan pacu yang dimiliki Bandara Kertajati saat ini sudah sepanjang 2.500 meter

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Winda Destiana Putri
Lanskap maket proyek pembangunan Bandara Internasional Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Lanskap maket proyek pembangunan Bandara Internasional Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat bisa menjadi embarkasi haji 2018. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso mengatakan untuk melayani mebarkasi haji tahun ini, bandara tersebut bisa menerbangkan pesawat berbadan besar.

Dia menjelaskan landasan pacu yang dimiliki Bandara Kertajati saat ini sudah sepanjang 2.500 meter. "Ini paling tidak pesawat berbadan besar seperti tipe Airbus A330 yang biasanya diterbangkan dari Solo, bisa juga diterbangkan dengan kondisi yang panjang landasan pacunya hampir sama," kata Agus usai melakukan rapat koordinasi diKementeriaan Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim), Jumat (9/3).

Agus menjelaskan, panjang landasan pacu bandara di Solo mencapai 2.600 meter sehingga tidak berbeda jauh dengan Bandara Kertajati. Untuk itu, menurutnya Bandara Kertajati bisa untuk penerbangan haji tahun ini dengan dikhususkan untuk pesawat Airbus A330.

Meskipun begitu, Agus menegaskan akan ada perpanjangan landasan pacu di Bandara Kertajati. Perpanjangannya (landasan pacuBandara Kertajati) nanti selesainya mungkin akhir taun ini ya. "Sehingga untuk penerbanganhaji ini kali ini bisa memakai landasan pacu sepanjang 2.500 meter dulu," ungkap Agus.

Agus menuturkan saat ini mengenai jumlah pesawat yang bisa diterbangkan dari bandara Kertajati belum bisa diputuskan. Paling tidak, pada penerbangan calon jamaah haji tahun ini bisa bertambah melalui bandara Kertajati.

Bandara Kertajati memiliki nilai investasi senilai Rp 2,6 juta triliun. Bandara tersebut nantinya akan dikelola oleh PT Bandara Internasional Jawa Barat (BUJT) yang menerima penyertaan modal sebanyak 20 persen dari PT Angkasa Pura II (Persero). Selain itu juga pendanaan dari sindikasi perbankan syariah daerah dan reksa dana penyertaan terbatas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement