Senin 26 Feb 2018 18:52 WIB

Kontribusi Ekonomi Kreatif Ditarget Tembus Rp 1.000 Triliun

Rata-rata kenaikan setiap tahun kontribusi ekonomi kreatif ke PDB Rp 70 triliun.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Budi Raharjo
Triawan Munaf
Foto: Republika/ Wihdan
Triawan Munaf

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menargetkan, kontribusi ekonomi kreatif (ekraf) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) naik hingga Rp 1.000 triliun lebih pada tahun ini. Beragam kegiatan pun digelar demi mendukung ekosistem ekraf di Tanah Air.

Kepala Bekraf Triawan Munaf menyebutkan, kontribusi ekraf terhadap PDB terus mengalami kenaikan. Pada 2015 hanya Rp 852,56 triliun atau 7,38 persen lalu di 2016 menjadi Rp 922,58 triliun atau 7,44 persen.

"Maka saya yakin di akhir 2017 sudah naik sampai Rp 1000 triliun. Hal itu karena, rata-rata kenaikannya setiap tahun Rp 70 triliun," ujar Triawan kepada wartawan di Jakarta, Senin, (26/2).

Menurutnya, gagasan kreatif tidak akan pernah habis. Maka diharapkan bisa menggantikan Sumber Daya Alam (SDM) menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Selama tiga tahun keberadaan Bekraf, kata dia, berbagai kegiatan telah dilakukan. Tahun ini pun, Bekraf sudah menyusun berbagai program pengembangan sistem ekraf, di antaranya Coding Mum, Bekraf Animation Conference (Beacon), Bekraf Creative Labs, Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON), Bekraf Festival, dan lainnya.

"Kita punya program pendampingan yaitu IKKON. Jadi kita kirimkan satu tim yang terdiri dari ahli branding, ahli packaging, dan lainnya ke satu desa berpotensi. Tim ini akan tinggal di sana selama tiga sanpai empat bulan untuk mendampingi pengrajin agar produknya bisa lebih dipasarkan," jelas Triawan.

Lebih lanjut, ia menuturkan, setiap tahun ada lima desa yang dikembangkan lewat IKKON. Pada 2016 misalnya, diadakan di antaranya di Brebes, Rembang, dan Sawahlunto. Kemudian pada 2017 antara lain di Bojonegoro, Atambua, serta Toraja Utara.

Tahun ini, kata dia, juga sudah terpilih lima daerah yang bakal diberdayakan melalui IKKON, meliputi Dompu, Wakatobi, Bangka Belitung serta Singkawang. "Tahun ketiga ini kami dorong Pemda jaga sustainability. Kita coba siapkan ekosistem agar ekraf lokal lebih masuk ke pasar menjanjikan," tutur Triawan.

Ia menambahkan, saat ini Ekraf belum bisa menjangkau ratusan desa di seluruh Indonesia karena wilayah nusantara memang sangat luas. "Jadi kita kasih contoh-contohnya saja di beberapa daerah," tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Triawan juga mengatakan, tahun ini kegiatan Bekraf Developer Day dan Bekraf for Pre-Startup berencana digelar pula di sejumlah kota di Indonesia. Bekraf pun terus memperhatikan akses permodalan pelaku ekraf lewat Dana Ekonomi Kreatif (Dekraf), Kredit Usaha Rakyat (Kurekraf), IP Financing, optimalisasi crowdfunding, sampai mengadakan forum bagi investor serta filantropi ekraf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement