Ahad 25 Feb 2018 16:38 WIB

Pelopori Klaster Hortikultura, Payakumbuh Panen Cabai Kopay

Dana yang diserap dalam program klaster hortikultura sebesar Rp 668 juta

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sayuran dan buah produk hortikultura (ilustrasi)
Foto: distan.pemda-diy.go.id
Sayuran dan buah produk hortikultura (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PAYAKUMBUH - Sekolah Lapangan Iklim (SLI), yang beranggotakan 7 kelompok tani di Kota Payakumbuh, Sumatra Barat, mulai melakukan panen atas komoditas cabai kopay. SLI merupakan salah satu program klaster ekonomi bagian hortikultura yang dijalankan oleh Bank Indonesia bersama Pemerintah Kota Payakumbuh sejak 2015 lalu. Dengan memanfaatkan lahan seluas 0,65 hektare, klaster hortikultura memberikan pelatihan kepada petani, termasuk memberikan bantuan permodalan.

Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit menargetkan pada akhir tahun 2018 nanti seluruh komoditas pangan unggulan yang dikembangkan melalui klaster hortikulyura bisa phasing out atau dipanen. Ia juga berharap kelompok tani yang dijadikan sebagai perintis program klaster ini bisa menjadi acuan bagi petani lain di Payakumbuh dalam mengembangkan komoditas unggulan.

"Tapi saya harap juga, Dinas terkait dan BI Sumbar tetap melakukan pendampingan terhadap kelompok tani pilot project ini," kata Nasrul, Ahad (25/2).

Berdasarkan catatan pemerintah, hingga saat ini jumlah dana yang telah diserap dalam program kerja klaster hortikuktura sebesar Rp 668 juta. Menurutnya, angka ini tidak seberapa dibanding pemberdayaan yang bisa dihasilkan dalam program klaster ekonomi ini.

Kepala BI Perwakilan Sumbar Endy Dwi Tjahjono mengungkapkan, sebelum dilakukan pembinaan terkait budidaya tanaman hortikultura, kelompok tani pilot project sering mengalami kerugian (gagal panen) akibat serangan hama dan penyakit tanaman. Kondisinya membaik setelah dilakukan program kerja workshop budidaya tanaman hortikultura, Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT), dan Demplot Hortikultura. Menurut pantauan di lapangan, pemahaman petani terkait ilmu pengendalian hama dan penyakit semakin baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement