Kamis 08 Feb 2018 13:57 WIB

Turun, Jatim Targetkan Produksi Garam 700 Ribu Ton

Jumlah lebih kecil dibanding produksi tahun sebelumnya yang sebesar 1,1 juta ton.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Petani membawa garam menggunakan gerobak dorong saat panen di Desa Tambak Cemandi, Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (11/8).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Petani membawa garam menggunakan gerobak dorong saat panen di Desa Tambak Cemandi, Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (11/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono mengungkapkan, pada 2018 produksi garam di Jawa Timur ditargetkan sebesar 700 ribu ton. Jumlah tersebut lebih kecil dibanding produksi tahun sebelumnya yang sebesar 1,1 juta ton.

Berkurangnya target produksi garam dikarenakan berkurangnya lahan produksi garam, yang semula sekitar 11 ribu hektar menjadi 8.364 hektare. "Produksi garam tahun ini lebih kecil dari tahun sebelumnya, karena menghadapi alih fungsi lahan yang cukup besar, kata Heru di Surabaya, Kamis (8/2).

Garam Impor tak akan Rugikan Petani, Ini Alasannya

Heru mengaku, secara lebih rinci DKP Jawa Timur tidak memiliki data kemana saja lahan tambak garam yang mengalami penyusutan tersebut. Namun, jika dilihat di lapangan, seringnya gagal panen akibat cuaca yang kurang menentu membuat banyak petani garam memanfaatkan lahannya untuk perikanan, budidaya, dan lahan pertanian, hingga permukiman.

Heru menambahkan, untuk mendukung target produksi garam, DKP Jawa Timur pada tahun 2018 memberikan bantuan Geomembran bagi petani garam sebanyak 40 paket dan rumah garam 8 paket. Bantuan rumah garam sebelumnya juga telah dilakukan pada tahun 2017 dengan membangun rumah garam sebanyak 16 paket.

Semua bantuan tersebut adalah komitmen Pemprov Jatim peduli pada petani garam terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas garam lokal, ujar Heru.

Heru menambahkan, dari target yang ditentukan, realisasi produksi garam tahun 2017 hanya mencapai 436.929 ton. Meski demikian, angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan realisasi produksi garam pada tahun 2016 yang hanya 97 ribu ton dengan kondisi iklim atau cuaca yang sama.

Produksi garam tahun 2017 sebagian untuk memenuhi kebutuhan garam industri sebanyak 43.700 ton, dan 327.300 garam konsumsi atau garam rakyat. Saat ini kami masih memiliki sekitar 70 ribu ton garam rakyat yang semuanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat, kata Heru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement