Jumat 09 May 2025 14:29 WIB

Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,87 Persen, Sektor Pertanian dan Ekspor Jadi Pendongkrak

Sektor pertanian tumbuh paling tinggi dengan capaian 10,52 persen.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Sejumlah sektor lapangan usaha turut mencatatkan pertumbuhan signifikan. Sektor pertanian tumbuh paling tinggi dengan capaian 10,52 persen. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah sektor lapangan usaha turut mencatatkan pertumbuhan signifikan. Sektor pertanian tumbuh paling tinggi dengan capaian 10,52 persen. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah tekanan eksternal global yang makin kompleks, perekonomian Indonesia tetap menunjukkan ketahanan. Pada kuartal I 2025, ekonomi nasional tumbuh sebesar 4,87 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), melampaui pertumbuhan sejumlah negara di ASEAN dan negara maju anggota G20.

Pertumbuhan tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang menjadi penyumbang terbesar masing-masing sebesar 2,61 persen dan 0,83 persen. Konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh 4,89 persen (yoy), salah satunya didorong oleh pergeseran momen Ramadhan dan Idulfitri ke kuartal pertama tahun ini. Ekspor juga tumbuh kuat sebesar 6,78 persen (yoy), terutama didorong oleh peningkatan nilai ekspor nonmigas sebesar 7,83 persen (yoy) dan bertambahnya kunjungan wisatawan mancanegara.

Baca Juga

Sejumlah sektor lapangan usaha turut mencatatkan pertumbuhan signifikan. Sektor pertanian tumbuh paling tinggi dengan capaian 10,52 persen, seiring dengan normalisasi masa panen raya dan meningkatnya produksi. Industri pengolahan menyusul dengan pertumbuhan 4,55 persen dan kontribusi terhadap ekonomi sebesar 19,25 persen. Sektor perdagangan juga naik 5,03 persen dan menjadi kontributor ketiga terbesar setelah pertanian dan industri pengolahan.

"Hampir seluruh lapangan usaha tumbuh positif pada kuartal I 2025. Lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap ekonomi, yakni industri pengolahan, perdagangan, pertanian, dan konstruksi menunjukkan pertumbuhan positif," ungkap Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (9/5/2025).

Capaian ekonomi juga tercermin dari sisi ketenagakerjaan. Data Februari 2025 menunjukkan tambahan tenaga kerja sebesar 3,59 juta orang. Industri perdagangan menjadi penyerap tenaga kerja terbesar, yakni 996.800 orang, diikuti industri pengolahan yang menyerap 720 ribu orang.

Menanggapi penurunan cadangan devisa, pemerintah memastikan posisi tetap aman. "Terkait penurunan cadangan devisa sebesar 4,6 miliar dolar AS, dari yang semula 157,1 miliar dolar AS pada Maret 2025 menjadi 152,5 miliar dolar AS pada April 2025, angka tersebut masih setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor, di mana tetap melampaui standar kecukupan internasional (threshold) 3 bulan impor," kata Haryo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement