Kamis 11 Jan 2018 15:30 WIB

Mentan Klaim Produksi Beras Nasional Mencukupi

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat melakukan sidak di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat melakukan sidak di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan produksi beras masih mencukupi. Bahkan, pada Februari nanti produksi beras akan mencapai puncak panen.

Amran mengatakan, pada Oktober telah memasuki musim hujan, sehingga pada bulan Januari akan terjadi panen. "Oktober hujan berarti tanamkan, berarti Desember udah panen, apalagi Januari. Kita tau kalau kondisi cuaca normal, itu panen memasuki puncak Februari karena kondisi iklim normal," kata Amran di Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (11/1).

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik yang diperlihatkan oleh Kementan kepada wartawan, luas tanam padi selama 2017 sebesar 16,4 juta hektare. Sementara,produksi padi pada Januari 2018, diprediksi mencapai 4,5 juta ton gabah kering giling (GKG). Sedangkan, ketersediaan beras mencapai 2,8 juta ton dengan konsumsi beras 2,5 ton, sehingga ketersediaan beras surplus sebesar 329, 3 ribu ton.

Ketika ditanya mengenai kondisi dilapangan bahwa saat ini harga beras yang mengalami kenaikan, Amran hanya berkomentar mengenai produksi beras, yang surplus. Dimana soal produksi beras saat ini mengalami kenaikan, dan pada Januari 2018 diproyeksikan surplus sebesar 329,3 ribu ton.

Sebelumnya, berdasarkan data Kementerian Perdagangan, harga beras medium pada Juli 2017 berada di level Rp 10.574 per kilogram dan meningkat menjadi Rp 10.794 per kilogram pada November di tahun yang sama. Di Januari 2018, angka ini merangkak naik menjadi Rp 11.041 per kilogram.

Sementara, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan opsi impor harus diambil jika harga beras tidak juga turun dalam waktu dekat. Namun begitu, hingga kini pemerintah belum mengambil keputusan apakah akan mengambil langkah impor atau tidak.

Menanggapi hal tersebut, Amran enggan menanggapi tersebut. "Jangan ditanya itu, biarlah saya memberi informasi tentang domain saya," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement