REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, melaporkan perkembangan sektor pertanian nasional kepada Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan terbatas di Istana Negara, Jakarta, Rabu (30/7/2025). Dalam kesempatan tersebut, Mentan diminta memberikan penjelasan menyeluruh terkait produksi hingga distribusi pangan nasional.
Presiden, kata Amran, menanyakan kondisi terkini soal pangan, termasuk produksi beras, produksi pupuk, benih, irigasi, dan distribusinya. Ia memastikan kondisi pertanian Indonesia saat ini dalam keadaan aman.
Mentan mengacu pada rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang memperkirakan produksi beras nasional pada periode Januari–Agustus 2025 mencapai 24,97 juta ton, atau meningkat 14,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Kami laporkan bahwa sesuai BPS, ada peningkatan produksi sebesar 14 persen. Stok kita berada di posisi 4,2 juta ton. Kami sampaikan juga kepada seluruh masyarakat kondisi kita aman karena ini merupakan stok tertinggi selama ini,” kata Amran, Kamis (31/7/2025).
Ia juga melaporkan perkembangan program cetak sawah sebagai bagian dari upaya strategis Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menjamin ketahanan pangan nasional melalui program ekstensifikasi. Kementan bersama sejumlah pihak terus mengakselerasi program ekstensifikasi dan intensifikasi di berbagai wilayah.
“Kami laporkan kepada beliau bahwa berjalan dengan baik, mulai dari Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatra Selatan, dan lainnya. Insyaallah dapat selesai tepat waktu,” ujar Amran.