Ahad 20 Jul 2025 10:27 WIB

Mentan Pantau Operasi Beras Murah, Harga Diprediksi Turun Dua Pekan Lagi

Gerakan pangan murah sasar 5.302 titik distribusi di seluruh Indonesia.

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Friska Yolandha
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Foto: kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

REPUBLIKA.CO.ID, MAJENE -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memantau jalannya Gerakan Pangan Murah Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) di sela-sela kunjungan kerjanya ke Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Amran optimistis, harga beras segera turun dalam dua pekan ke depan.

Perum Bulog dan sejumlah mitra telah menyalurkan beras SPHP sebanyak 1,3 juta ton, secara bertahap ke seluruh Indonesia secara bertahap. Itu termasuk ke Sulbar ini. Ini bentuk operasi pasar yang sudah diluncurkan sejak dua hari lalu, di Jakarta.

Baca Juga

"Seluruh BUMN bergerak bersama-sama untuk melakukan operasi pasar besar-besaran. Ada beras kita siapkan 1,3 juta ton. Kami yakin 1-2 minggu ke depan harga beras sudah turun,” kata Amran saat mengunjungi operasi pangan murah di Majene, Sulbar, pada Ahad (20/7/2025).

Mentan mengungkapka pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan harga beras. Pada saat yang sama, ia menyinggung dugaan kasus pengoplosan beras yang tidak sesuai kualitas dan harga. Kasus ini telah ditindak oleh pihak berwenang.

Menurutnya, dampak dari upaya tersebut mulai terlihat. Amran berpendapat ada penurunan harga beras oleh perusahaan maupun produsen. Beberapa produsen menyurati langsung akan menurunkan harga satu kemasan Rp1000. Ini untuk beras premium.

"Kami minta seluruh pengusaha beras seluruh Indonesia jangan melewati HET (harga eceran tertinggi) dan mutunya bilamana premium harus premium, medium mutunya harus medium. Kita memulai yang baru,” ujar tokoh asal Sulawesi Selatan ini.

Ia senantiasa berkoordinasi dengan penegak hukum. Amran meminta pengusaha ataupun produsen beras harus menjalankan bisnis yang tidak merugikan masyarakat.

"Tadi malam kami komunikasi dengan Pak Kapolri. Dari 212 merek beras kita proses, sudah diperiksa 25. Kemungkinan selanjutnya 40-50 merek diperiksa maraton. Jadi kami harapkan sekali lagi saudaraku para pengusaha beras, ayo kita menjaga kondisi yang kondusif. Anda bisa untung tapi ini tidak boleh dipermainkan,” ujarnya menegaskan.

Pemerintah menetapkan 5.302 titik penyaluran beras yang digunakan untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia. Ada tiga jalur utama penyaluran yakni melalui Perum Bulog, Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), Gerakan Pangan Murah (GPM). Sebarannya di ribuan titik, antara lain di lokasi Kantor Pos, beberapa BUMN Pangan, PT Pupuk Indonesia (Persero) Holding Company (PIHC), Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pertanian (UPT Kementan).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement