REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Konsumen Inggris menahan konsumsi mereka saat periode Natal 2017. Hal itu merupakan penurunan pertama secara tahunan dalam konsumsi sejak 2012.
Bukti penurunan konsumsi di Inggris telah meningkat sejak data resmi menunjukkan pertumbuhan pengeluaran rumah tangga terlemah dalam lima tahun terakhir pada 2017. Hal itu dilatarbelakangi inflasi tinggi dan kekhawatiran tentang Brexit yang membebani investasi bisnis.
Perusahaan pembayaran Visa mengatakan, belanja konsumen Inggris turun sebesar 0,3 persen tahun lalu. "Hasil ini melawan tren empat tahun sebelumnya yang melihat belanja konsumen tahunan meningkat rata-rata 1,7 persen," kata pejabat komersial Visa Mark Antipof seperti dikutip Reuters, Senin (8/1).
Konsumsi pada Desember turun 1,0 persen dibandingkan 2016. Ini juga merupakan penurunan pertama dalam lima tahun dan mencerminkan pemangkasan pendapatan rumah tangga akibat inflasi tertinggi dalam hampir enam tahun.
Beberapa tekanan inflasi yang disebabkan oleh penurunan poundsterling setelah pemungutan suara Brexit pada Juni 2016 diprediksi akan berkurang tahun ini. Namun, masalah pertumbuhan upah yang lebih lemah dan ketidakpastian Brexit mempersulit langkah pemulihan ekonomi.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan pertumbuhan tahun ini akan melambat sedikit menjadi 1,3 persen.Brexit tetap berada di puncak daftar kekhawatiran lebih dari 100 perusahaan terbesar di Inggris yang disurvei oleh akuntan Deloitte, dan kekhawatiran perusahaan sedikit meningkat.