Senin 01 Sep 2025 13:05 WIB

Harga Tomat Turun, BPS Catat Indonesia Alami Deflasi pada Agustus 2025

BPS mencatat terjadi inflasi sebesar 2,31 persen (yoy)

Rep: Eva Rianti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pedagang tomat melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta, Senin (2/12/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang tomat melayani pembeli di Pasar Senen, Jakarta, Senin (2/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, Indonesia mencatatkan deflasi pada Agustus 2025. Kelompok pengeluaran yang menyumbang deflasi terbesar ialah makanan dan minuman, utamanya pada komoditas tomat.

“Pada Agustus 2025 terjadi deflasi sebesar 0,08 persen secara bulanan atau terjadi penurunan indeks harga konsumen dari 108,60 pada Juli 2025 menjadi 108,51 pada Agustus 2025,” ujar Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers daring, Senin (1/9/2025).

Baca Juga

Sementara, secara year on year (yoy), BPS mencatat terjadi inflasi sebesar 2,31 persen atau secara tahun kalender/year to date (ytd) terjadi inflasi sebesar 1,60 persen.

Pudji menerangkan, jika dilihat dari kelompok pengeluaran, kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi 0,29 persen dan memberikan andil deflasi 0,08 persen.

“Komoditas dominan mendorong deflasi pada kelompok ini adalah tomat yang memberi andil deflasi 0,01 persen,” kata dia.

Komoditas lain yang juga memberikan andil deflasi pada kelompok tersebut yakni cabai rawit dengan andil deflasi 0,07 persen. Kemudian, tarif angkutan udara memberikan andil deflasi pada Agustus 2025 sebesar 0,03 persen. serta bensin dengan andil deflasi 0,02 persen.

“Terdapat juga komoditas yang masih memberikan andil infasi pada Agustus diantaranya bawang merah dan beras. Masing-masing andil inflasinya untuk bawang merah sebesar 0,05 persen sedangkan beras sebesar 0,03 persen,” terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement