REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Robohnya tower transmisi Perusahaan Listrik Negara (PLN) 150 Kv di Cijarian Bojonggaling, Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi langsung direspon cepat. Di mana, PLN saat ini sedang membangun tower emergency untuk menormalkan pasokan listrik di Sukabumi dan daerah tetangga seperti Bogor dan Cianjur.
Sebelumnya, pada Selasa (28/11) subuh sekitar pukul 04.00 WIB, tower 150 Kv roboh di Cijarian Bojonggaling, Palabuhanratu roboh. "Tower yang roboh memasok listrik dari Palabuhanratu sebesar 250 megawatt," ujar Manajer PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Sukabumi Putu Eka Astawa kepada wartawan, Rabu (29/11).
Peristiwa ini kata dia praktis menyebabkan daya listrik dari PLTU Palabuhanratu tidak bisa disalurkan. Khususnya terang dia suplai listrik di Palabuhanratu, Cibadak, hingga daerah tetangga seperti Bogor dan Cianjur.
Selepas kejadian ungkap Putu, petugas di lapangan langsung melakukan penanganan tower yang roboh dan melihat kelayakan tower PLN lainnya di kawasan tersebut. Selain itu lanjut dia sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) maka PLN akan mendirikan tower emergency.
"Pembangunan tower emergency ini untuk mengatasi kondisi darurat sambil menunggu tower yang baru dibangun," imbuh Putu. Ia berharap dengan kecepatan teman di lapangan membangun tower emergency maka suplai daya dari PLTU Palabuhanratu bisa segera dinormalkan.
Menurut Putu, sambil menunggu pembangunan tower darurat maka dengan berat hati PLN tidak bisa melayani secara penuh kebutuhan daya masyarakat di sejumlah titik. Misalnya kalau ada pemadaman bergilir maka PLN memohon maaf dan akan melaporkan kondisi di lapangan baik perbaikan maupun pemadaman.
Upaya pembangunan tower darurat ini terang Putu memerlukan waktu sekitar satu hingga dua minggu. Tantangannya lanjut dia lokasi tower berada di perbukitan dan kondisi tanah yang labil.
Intinya, ungkap Putu, sesuai dengan SOP maka ketika terjadi tower PLN roboh maka akan dikirim tower emergency ke lokasi dan selanjutnya menentukan titik dimana dibangun. "Ketika tower darurat selesai maka suplai PLTU bisa tersalurkan," cetus dia.
Humas PLN APJ Sukabumi Wiwin Darwati menambahkan, PLN mengerahkan kekuatan sebanyak 340 personil pelayanan teknik (yantek) yang secara bertahap. Untuk menjadi normal kembali kira-kira memerlukan waktu satu minggu, mudah mudahan sebelum seminggu sudah terselesaikan, kata dia. Sementara ini tambah dia, pasokan listrik sebagian masih disuplai dari GI Palabuhanratu lama dan Sub Sistem Bandung Selatan.