Senin 06 Nov 2017 15:14 WIB

Apindo Sudah Prediksi Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Target

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani memberikan keterangannya kepada wartawan di Kantor Apindo, Jakarta, Jumat (26/2).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani memberikan keterangannya kepada wartawan di Kantor Apindo, Jakarta, Jumat (26/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) telah memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III tahun ini akan di bawah target pemerintah. Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, pertumbuhan ekonomi kuartal III 2017 sebesar 5,06 persen sedangkan pemerintah menargetkan sampai akhir tahun ekonomi bisa tumbuh 5,2 persen.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2017 sebesar 5,01 persen. Angka itu sedikit lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun ini.

"Seperti kami perkirakan pasti akan di bawah. Hal itu karena pertumbuhan ekonomi half pertama jelek di bawah juga. Jadi agak sulit ngejarnya di half dua," ujar Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani di Jakarta, Senin, (6/11).

Menurutnya, agar bisa mengejar pertumbuhan ekonomi sampai 5,2 persen, perlu adanya kepercayaan diri (confidence). Pasalnya, kata dia, saat ini kelas menengah tidak percaya diri sehingga perspektifnya terlalu berlebihan.

"Jadi seharusnya ini tidak boleh kelamaan. Bagaimana pun, masalah politik dan sebagainya, Indonesia kan sudah ngelewatin Pemilu beberapa kali dan itu aman-aman saja," kata Hariyadi.

Lebih lanjut, kata dia, di sini Apindo bertugas untuk meyakinkan para pengusaha agar jangan terlalu terbawa persepsi berlebih. Dengan begitu, pengusaha kelas menengah bisa jalan terus sebab mereka memiliki uang.

Dirinya pun meyakini, perekonomian Indonesia akan lebih baik tahun depan. "Saya yakin semester satu tahun depan kita lari insya Allah walaupun ada perhelatan politik," ujar Hariyadi.

Ia mengatakan driver pertumbuhan ekonomi tahun depan kemungkinan banyak dari sektor konsumsi. "Kalau sekarang karena lebih pada kekhawatiran maka orang nggak berani ekspansi," tambahnya.

Hariyadi memperkirakan sampai akhir 2017, pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5,1 persen. "Insya Allah masih di atas empat persen," katanya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement