REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 berada di atas 5 persen secara year on year (yoy). Capaian itu diraih, seiring dengan adanya berbagai tantangan, baik secara global maupun domestik.
“Ekonomi Indonesia berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) pada triwulan II 2025 atas dasar harga berlaku sebesar Rp 5.947 triliun atas dasar harga konstan sebesar Rp 3.396,3 triliun, sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2025 bila dibandingkan triwulan II 2024 atau secara yoy tumbuh sebesar 5,12 persen,” ungkap Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik, Moh Edy Mahmud dalam Konferensi Pers Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II 2025, Selasa (5/8/2025).
Adapun dibandingkan dengan kuartal I 2025 atau secara kuartalan (qtq), Edy menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,04 persen, lebih tinggi dari laju pertumbuhan pada kuartal I 2025 sebesar -0,98 persen. Pertumbuhan tersebut secara qtq sejalan dengan pola musiman yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, bahwa pertumbuhan kuartal II kerapkali lebih tinggi daripada kuartal sebelumnya.
Edy menerangkan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2025 dipengaruhi oleh berbagai peristiwa penting yang terjadi sepanjang periode tersebut, baik global maupun dalam negeri.
Dari sentimen global, utamanya mengenai kondisi perekonomian global terutama yang mencerminkan kondisi triwulan II 2025. IMF per Juli 2025 merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2025. Seperti negara berkembang diproyeksikan akan tumbuh 4,1 persen, atau lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2025.
Pertumbuhan ekonomi beberapa negara mitra dagang utama, seperti China diproyeksikan akan tumbuh 5,2 persen atau melambat dibandingkan kuartal I 2025, tetapi lebih tinggi dibandingkan kuartal II 2024. Lalu pertumbuhan ekonomi AS masih sama dengan kuartal sebelumnya di level 2,0 persen.