Selasa 31 Oct 2017 00:29 WIB

Setelah Cina, Pemerintah Ingin Gaet Investor Timur Tengah

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nur Aini
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan meningkatkan fokus untuk menggaet investasi dari negara-negara Timur Tengah. Kepala BKPM Thomas Lembong mengaku, hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk menggali potensi investasi dari pasar nontradisional.

"Presiden mengimbau kabinet untuk menggarap pasar-pasar nontradisional. Saya kira, saya mau fokus ke Timur Tengah," ujar Thomas di Jakarta, Senin (30/10).

Thomas mengatakan, saat ini telah terjad itren positif dalam perkembangan investasi Cina di Indonesia. Sebagai kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia, Thomas mengaku pemerintah fokus untuk menarik investasi dari Cina sejak awal masa pemerintahan Presiden Jokowi.

Ia mengaku, ketika itu, investasi dari Cina belum banyak masuk ke Indonesia. Pertumbuhan investasi Cina kemudian berkembang pesat dari posisi tiga belas menjadi posisi ketiga dalam peringkat asal negara Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia.

"Saya merasa ada momentum yang sangat kuat untuk pengembangan investasi dari Tiongkok. Sekarang kita alihkan fokus ke Timur Tengah," ujar Thomas.

Thomas mengaku, telah mengunjungi Arab Saudi dan Uni Emirat Arab beberapa waktu lalu dan melihat potensi investasi dari negara tersebut. Selain itu, sinyal investasi positif juga sudah dilontarkan setelah kunjungan Emir Qatar ke Indonesia. Tak hanya itu, menurut Lembong, Iran juga tengah mengalami reformasi perekonomian sehingga semakin membuka diri dan meningkatkan kerja sama internasional.

"Saya kira ada perkembangan dinamis yang signifikan di kawasan teluk," ujar Thomas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement