REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) mendorong teknologi ramah lingkungan bagi sejumlah tempat di NTB. Tak terkecuali kawasan wisata seperti di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, dan kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah.
General Manager PLN NTB Mukhtar mengatakan, keseriusan pemerintah provinsi NTB dalam membangun kawasan wisata berkonsep ramah lingkungan menjadi alasan PLN untuk terus mengembangkan Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU). Mukhtar melanjutkan, SPLU juga bentuk antisipasi PLN dalam menyiapkan teknologi terkait perkembangan kendaraan listrik, baik sepeda, sepeda motor, hingga mobil listrik.
Awalnya, kata Mukhtar, SPLU didisain untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat di tempat umum seperti kalangan pedagang kaki lima (PKL) seperti yang telah terpasang di Lapangan Sangkareang, dan Taman Bumigora, Kota Mataram.
"Seiring berkembangnya teknologi, SPLU kini juga dapat digunakan untuk mengisi ulang kendaraan listrik," ujar Mukhtar saat meresmikan SPLU di Kompleks Islamic Center NTB, Jumat (27/10).
Kawasan-kawasan wisata yang memiliki konsep pembangunan hijau seperti Gili Trawangan dan KEK Mandalika menjadi sasaran bagi pendirian SPLU. Di Gili Trawangan, kendaraan berbahan bakar minyak tidak diijinkan beroperasi. Hal itu sudah berlangsung lama dan menjadi keunikan destinasi wisata di NTB.
"PLN saat ini sudah memasang satu unit SPLU di Gili Trawangan, di sana banyak yang menggunakan motor listrik," ujar Mukhtar.
Mukhtar menambahkan, penambahan SPLU di Gili Trawangan akan terus dilakukan secara bertahap. Pun dengan KEK Mandalika, yang juga mengusung konsep pembangunan hijau.
"Kita akan berkoordinasi dengan Pemda dan ITDC terkait lokasi dan ijin minta pemasangan SPLU. Intinya teknologi kami siap mendukung pariwisata NTB," kata Mukhtar.