REPUBLIKA.CO.ID,BANJAR – Jumlah Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) di Indonesia sudah mencapai 388 unit di 10 Provinsi. Meski yang terbentuk sudah banyak, namun masih banyak yang belum berjalan secara optimal.
“Sehingga belum optimal dalam mendorong peningkatan pendapatan petani karet,” kata Direktur Jenderal Perkebunan, Bambang di acara rapat koordinasi penguatan kelembagaan dan pengembangan UPPB di Kabupaten Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin (23/10) malam.
Menurut Bambang, hal ini tidak terlepas dari adanya fluktuasi harga karet dunia. Untuk itu diperlukan upaya-upaya peningkatan peran UPPB untuk mendorong peningkatan mutu karet, serta mendorong terbentuknya UPPB baru di sentra karet yang belum terjangkau UPPB.
Sepanjang tahun 2017 telah dilakukan bimbingan teknis dan pembinaan pengembangan UPPB di beberapa provinsi. Selain itu, juga telah mengundang ketua-ketua UPPB yang telah berhasil untuk menularkan pengalamannya bagi UPPB yang masih belum berkembang dengan baik. “Melalui kegiatan tersebut diharapkan terjadi transfer pengetahuan dan pengalaman dari UPPB-UPPB yang sudah berhasil,” kata Bambang.